HARIAN NEGERI, Makassar - Rangkaian kegiatan Silaturahmi, Temu Alumni, dan Seminar Nasional Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KB PII) bersama Pengurus Wilayah Pelajar Islam Indonesia (PW PII) se-Kawasan Timur Indonesia sukses digelar di Makassar, Jumat–Minggu (24–26 Oktober 2025). Acara ini menjadi momentum penguatan ukhuwah dan semangat kebangsaan kader PII di kawasan timur, menghadirkan tokoh nasional Prof. Ryaas Rasyid dan Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani.

Kegiatan yang berlangsung di Ballroom Hotel Unhas tersebut dirangkaikan dengan Temu Alumni PII se-Kawasan Timur Indonesia, diskusi kebangsaan, dan silaturahmi PW PII se-Indonesia Timur bersama PB PII. Hadir pula Ketua Umum PP KB PII Dr. Nasrullah Larada, Rektor Universitas Hasanuddin Prof. Jamaluddin Jompa, serta unsur Forkopimda Sulawesi Selatan.

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula perwakilan PW PII dari berbagai provinsi, antara lain Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara. PB PII turut hadir melalui Ketua Umum, Ketua I Bidang Kaderisasi, Ketua II Bidang PPO, dan Ketua III Bidang PMP.
Ketua Umum PP KB PII, Dr. Nasrullah Larada, dalam sambutannya menegaskan bahwa kader PII di Kawasan Timur Indonesia telah terbukti memiliki semangat keindonesiaan dan kebangsaan yang tinggi.
“Kader PII di Indonesia Timur tidak perlu diragukan lagi loyalitas dan semangat kebangsaannya. Pola pelatihan PII telah membentuk karakter kader yang tangguh dan berkomitmen untuk bangsa,” ujar Nasrullah.
Sementara itu, Ketua PW KB PII Sulawesi Selatan, Dr. Sjaiful Kasim, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang mendukung kegiatan ini. Ia berharap kegiatan serupa terus berlanjut sebagai bentuk penguatan ukhuwah Islamiyah dan semangat membangun organisasi.
“Terima kasih kepada semua pihak yang hadir dan mendukung kegiatan ini. Semoga semangat silaturahmi dan pembangunan PII di Kawasan Timur Indonesia dapat terus berlanjut, terutama di masing-masing wilayah,” ujar Sjaiful.

Dalam orasi kebangsaan, Ketua MPR RI H. Ahmad Muzani menekankan peran historis PII dalam perjalanan bangsa Indonesia. Ia menyebut bahwa kader PII selalu hadir di setiap fase penting sejarah nasional.
“Tanpa perlu disuruh, kader-kader PII adalah pembela Pancasila ketika ideologi bangsa ini terancam. Dua puluh tahun lagi, saat kita memasuki Indonesia Emas 2045, generasi muda PII hari ini akan menjadi penggerak utama bangsa,” kata Muzani.

Ia juga menegaskan bahwa semangat kaderisasi PII membentuk pribadi tangguh dan mandiri.
“Kita dididik di PII bukan untuk manja. Pelatihan kita keras, penuh disiplin. Karena itu, banyak kader PII menjadi rektor, hakim agung, ahli akuntan, hingga ketua MPR,” tambahnya.

Sebagai penutup kegiatan, seluruh Ketua Umum PW PII se-Kawasan Timur Indonesia mendeklarasikan gerakan Pelajar Gemar Menabung sebagai bentuk kontribusi nyata dalam membangun kemandirian ekonomi generasi muda Islam.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami