__temp__ __location__

Penulis: Sunano, Penulis Buku “Lucunya Prabowo”

Kalau ada koperasi desa harusnya ada koperasi kota. Seperti Koperasi Desa Merah Putih, harusnya ada Koperasi Kota Merah Putih. Tapi nomenklatur Kementerian Koperasi hanya ada Kopdes Merah Putih.

Bayangan saya, jika ada Kopdes dan Kopkot itu bisa membagi peran. Koperasi desa konsentrasi pada sektor produksi di bidang pertanian, pangan, manufaktur, dan koperasi kota konsentrasinya pada sektor perdagangan, jasa, dan retail menjual hasil produksi koperasi desa. 

Di desa, semaksimal mungkin mendorong produksi pangan, hasil pertanian, hasil perkebunan, dan hasil hutan, kemudian menumbuhkan industri manufaktur. Koperasi desa dapat menumbuhkan hilirisasi industri hasil pertanian, perkebunan, dan hasil hutan. 

file-000000004808620683a248a6856ea5f3.webp
Ilustrasi Koperasi Desa Merah Putih (sumber: redaksi)

 

Kopdes tidak hanya menjual gabah kering, tetapi dapat memiliki rice mill, traktor sawah, mesin tanam dan panen yang modern, serta punya mesin pengering padi. Dengan begitu, produksi beras dapat masuk kategori premium. Para petani yang menjadi anggota koperasi dapat mempertahankan harga jual yang lebih menguntungkan. Perlahan petani dapat sejahtera. Pengembangannya dengan mendirikan industri bersama di desa.

Hilirisasi industri di desa berarti tumbuhnya industri manufaktur yang dimiliki koperasi. Kepemilikan usaha ini milik semua warga desa sebagai anggota koperasi. Mengolah jagung dan singkong menjadi tepung, sehingga nilai jual lebih tinggi. Di sektor perkebunan, koperasi bisa bersama-sama membangun kerjasama menciptakan industri pengolahan, seperti kelapa, karet, sawit, gambir, nilam, hasil kayu, atau olahan kemenyan. Dengan begitu, sektor hilirisasi perkebunan dapat berjalan dari koperasi desa. Mendorong tenaga kerja petani gurem menjadi operator hilirisasi industri hasil pertanian. 

Sedangkan koperasi kota, yang dekat dengan konsumen, menjual beras premium dengan harga yang lebih terjangkau. Saat ini harga beras premium dijual minimal Rp15.000 per kilogram. Bahkan ketika kasus beras oplosan mendera produsen beras, harga langsung naik mencapai minimal Rp20.000 per kilogram. Sangat mahal dan tidak dapat dijangkau oleh konsumen kota kelas menengah ke bawah. Jika ada kolaborasi antara koperasi desa dan koperasi kota, maka desa dapat berkembang menjadi koperasi yang lebih spesifik, one village one product. 

Tugas Pemerintah

Sekian desa yang saya kunjungi, semua Kepala Desa mengeluh terbebani alokasi 30 persen Dana Desa untuk jaminan pinjaman koperasi. Tujuh bidang usaha utama Koperasi Merah Putih seperti kantor koperasi, kios sembako, unit simpan pinjam, klinik kesehatan desa, apotek desa, sistem pergudangan (cold storage), dan sarana logistik desa. Dari tujuh bidang itu, sampai sekarang belum menjadi kebutuhan utama desa. Kecuali, mampu mendesain koperasi yang mampu menekan biaya lebih murah dibandingkan tempat lain. 

Padahal, jika merujuk pada jenis koperasi hanya dibagi menjadi tiga: pertama, koperasi konsumsi yang dicontohkan oleh keberhasilan Rochdale di Inggris tahun 1844 yang didirikan oleh buruh pabrik. Tujuannya bukan untuk mencari untung, tetapi anggota koperasi dapat membeli barang kebutuhan rumah tangga dengan harga lebih murah dari toko lain.

Jenis kedua adalah koperasi kredit yang merujuk pada Raiffeisen di Jerman pada abad ke-19. Prinsip utama adalah mendorong anggota untuk menabung, meski dia meminjam uang untuk kebutuhan usaha. Jenis ketiga adalah koperasi produksi yang berkembang awalnya di Perancis pada abad ke-19. Cita-cita besarnya adalah alat-alat produksi dimiliki bersama untuk melindungi masyarakat. Jika sudah berdiri alat produksi, dikerjakan bersama-sama. Koperasi produksi ini adalah bentuk hilirisasi industri di desa.

Gagasan hilirisasi industri dalam skema koperasi sudah didesain oleh Hatta. Dalam buku “Beberapa Fasal Ekonomi, Jalan Keekonomi dan Koperasi” Hatta menjelaskan bahwa industri desa yang didirikan oleh pemodal individu, partikelir, lebih banyak membawa kemelaratan desa. Warga desa hanya dipandang sebagai tenaga buruh yang murah. 

Banyak contoh keberhasilan koperasi, menurut Hatta, dalam bentuk koperasi konsumsi. Sampai sekarang koperasi konsumsi yang terus bertahan banyak dimiliki oleh perusahaan, koperasi TNI, dan lainnya. Koperasi produksi yang awalnya dikembangkan di sektor pertanian untuk memperbaiki harga. Agar harga hasil pertanian tidak lagi tergantung kepada pabrik pembeli. Jika industri desa sudah tumbuh, hasil pertanian dapat diserap oleh mereka sendiri. Yang dijual ada produk olahan. 

Masalah utama koperasi industri di desa adalah kapital, modal. Dengan jaminan 30 persen dana desa dapat melakukan pinjaman ke bank saya kira dapat menumbuhkan industri desa. Apalagi perbankan baru diguyur uang oleh Menkeu Purbaya sebesar 200 T, ini dapat menumbuhkan ribuan industri di desa. 

Labuan Bajo, 28 Oktober 2025

Afian Dwi Prasetiyo

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie