__temp__ __location__

HARIAN NEGERI – Jakarta--Menteri Ketenagakerjaan Yasierli mengajak Pertamina menjadi role model bagi industri di Indonesia dalam menerapkan budaya keselamatan & kesehatan kerja (K3). Ia juga meminta Pertamina agar terus menyosialiasikan safety culture karena penerapan budaya K3 ini sangat penting sebagai pilar utama menuju visi Indonesia Emas 2045. 

""Saya yakin Pertamina terus berusaha melakukan perbaikan dan menjadi role model, menjadi contoh karena ada sekian puluh ribu perusahaan menunggu best practise-best practise dari apa yang bapak/ibu lakukan, ""  ujar Yassierli saat menjadi narasumber dalam acara Pertamina HSSE Forum 2025 di Grha Pertamina, Jakarta, Kamis (14/8/20205).

Dalam paparannya, Yassierli menjelaskan kecelakaan kerja di industri yang masih tinggi memicu para ahli untuk mengkaji kembali konsep K3 yang saat ini diterapkan dan mengevaluasi efektivitas program-programnya dalam meningkatkan kinerja K3.

Sejumlah pertanyaan mendasar banyak didiskusikan oleh para ahli K3 seperti, Apakah benar penyebab utama kecelakaan kerja adalah human error?  Apakah benar kecelakaan kerja terjadi karena pekerja tidak mematuhi prosedur kerja? Apakah benar bahwa penyebab kecelakaan dapat disederhanakan menjadi unsafe act dan unsafe condition? 

""Pertanyaan-pertanyaan di atas mendorong kita untuk mengembangkan konsep K3 yang lebih holistik dan efektif dalam mencegah kecelakaan kerja di tempat kerja, "" katanya. 

Yassierli menjelaskan implementasi pendekatan human factors untuk safety, yakni  konsep 'People-centered safety', yang  memberikan arah alternatif dalam penyempurnaan sistem manajemen K3 ke depan. Konsep ini menggabungkan berbagai kerangka yang hangat dibahas di kalangan praktisi K3. Yakni Human Performance, Safety II, Safety Differently, dan Human-Organizational Performance,

""Mohon dukungan dari bapak/ibu, pendekatan 'People-centered safety' kami sedang terapkan dalam level korporasi dalam bentuk sosialisasi  seperti ini, Kita juga sedang kembangkan  'People-centered safety' dalam konteks membangun kebijakan, ""  ujarnya.

Yassierli mengajak pimpinan Pertamina untuk membuat buku dan sharing tentang penerapan safety culture. Ia meyakini karya dan pengetahuan tersebut akan bermanfaat untuk masyarakat dan membantu pemerintah membangun awareness dan education, mindset safety dan seterusnya. 

""Pertamina banyak orang-orang hebat, jangan sampai knowledge-nya itu kemudian pensiun dan hilang, ""  ujarnya.

Afian Dwi Prasetiyo

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie