HARIAN NEGERI, Jakarta — Semangat muslimah muda Jakarta kembali menggema dalam kegiatan Islamic Teenagers Course for Muslimah (ISTEECOMAH) 2 yang digelar pada 10–12 Oktober 2025 di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Dengan tema “Revitalisasi Peran Muslimah Modern,” kegiatan ini diikuti oleh kader putri dari tingkat SMP dan SMA se-Jakarta yang datang dengan semangat belajar, berproses, dan berkhidmat.
ISTEECOMAH 2 menjadi wadah kaderisasi PII Wati Jakarta untuk menumbuhkan muslimah berkarakter kuat, kreatif, dan berdaya di tengah kesibukan mereka sebagai pelajar. Selama tiga hari, para peserta diajak memperdalam nilai-nilai keislaman, mengenal jati diri sebagai perempuan, dan mengembangkan keterampilan kreatif dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan.
Tak hanya menerima materi di ruang kelas, peserta juga diajak untuk mandiri, di antaranya dengan memasak sendiri selama kegiatan — sebuah pengalaman sederhana namun sarat makna kebersamaan. Selain itu, mereka juga mengikuti sesi melatih kreativitas dengan membuat shrink paper, serta materi keperempuanan yang membuka wawasan tentang pentingnya memahami peran dan potensi diri sebagai muslimah modern.
Kegiatan ini dipimpin oleh tim pelaksana dengan Shafiyah Lu’lu sebagai Koordinator Tim, Yuyun Ukhriana sebagai Sekretaris Tim, Aliyah sebagai Pemandu Lokal, Syifa Ulinnas sebagai Observer, dan Hana Zahra sebagai Pemandu Penghubung.

Koordinator tim, Shafiyah Lu’lu, menyampaikan rasa syukurnya dapat kembali mendampingi proses kaderisasi muslimah muda.
“Bersyukur Allah berikan kesempatan untuk membersamai kader putri dalam mengikuti kursus ini. Agenda ini bukanlah akhir, maka teruslah belajar memantaskan diri menjadi perempuan berdaya yang Allah ridhoi,” ujarnya.
Sementara itu, Hana Zahra, selaku Pemandu Penghubung, mengungkapkan bahwa momen selama kegiatan akan menjadi kenangan berharga.

“Momen ini adalah waktu yang layak dikenang — ketika langkah perjuangan, tawa, dan kerja keras perlahan mendekati akhir. Setiap candaan dan perdebatan kecil kini terasa berharga karena tak akan terulang dengan suasana yang sama,” tuturnya.
Sebagai observer, Syifa Ulinnas menyampaikan apresiasinya atas semangat dan antusiasme peserta.
“Saya melihat langsung bagaimana proses kaderisasi berlangsung penuh semangat dan kekeluargaan. Materi-materi yang disampaikan sangat relevan dengan kebutuhan remaja muslimah saat ini, seperti public speaking, leadership, dan penguatan identitas muslimah. Semoga ISTEECOMAH terus menjadi sarana pembinaan kader PII Wati yang istiqamah dan berdampak,” katanya.
Ketua PD PII Kabupaten Bekasi, Aliyah, turut menyampaikan rasa bangga dapat membersamai perjalanan para kader.
“Alhamdulillah, sangat bersyukur bisa membersamai proses belajar dan bertumbuhnya Waties se-Jakarta ini. Banyak hal yang kami pelajari bersama tentang menjadi muslimah berdaya dan lembut namun kuat di jalan Allah. Semoga vibes-nya tak berhenti di sini,” ungkapnya.

Sementara itu, Yuyun Ukhriana, selaku Sekretaris Tim, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi fondasi penting bagi kaderisasi keputrian.
“ISTEECOMAH merupakan langkah awal kaderisasi putri di Jakarta. Harapannya kegiatan seperti ini bisa dikonsistenkan di pengurus daerah lain agar pembinaannya merata,” jelasnya.
Melalui ISTEECOMAH 2, PII Wati Jakarta membuktikan bahwa regenerasi muslimah berdaya terus tumbuh di tengah kesibukan para pelajar. Mereka bukan hanya belajar teori, tetapi juga menumbuhkan nilai-nilai kemandirian, kepemimpinan, dan kreativitas — menjadi muslimah modern yang istiqamah dalam iman dan karya.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami