HARIAN NEGERI, Jakarta - Pengurus Besar Pelajar Islam Indonesia (PB PII) melakukan kunjungan ke Kementerian Sosial Republik Indonesia di Jalan Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PB PII, Abdul Kohar Ruslan, menyampaikan komitmen organisasi untuk bersinergi dengan Kementerian Sosial dalam penguatan program sosial dan pemberdayaan pelajar di Indonesia.

“PB PII siap bersinergi dengan Kementerian Sosial dalam upaya berkelanjutan untuk pemberdayaan generasi muda dan penanggulangan kemiskinan, khususnya di kalangan pelajar,” ujar Abdul Kohar Ruslan.

Ia menambahkan bahwa ke depan, PB PII akan terus menjalin komunikasi dan kerja sama strategis, tidak hanya dengan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono dalam kapasitas beliau sebagai pejabat negara, tetapi juga sebagai Alumni Pelajar Islam Indonesia (PII).

Dalam kesempatan yang sama, Faqih Rusyada, Steering Committee Muktamar Nasional XXXIII PII, menegaskan bahwa PII akan terus hadir di tengah pelajar dan menjadi mitra pemerintah dalam menyelesaikan persoalan pendidikan nasional.

“Data menunjukkan ada sekitar empat juta pelajar yang putus sekolah di Indonesia. Program Sekolah Rakyat yang diinisiasi Presiden merupakan langkah tepat untuk mengatasi kesenjangan itu,” jelas Faqih.

“Namun, target capaian Sekolah Rakyat saat ini bahkan belum mencapai setengah persen. Karena itu, PII siap berperan sebagai promotor dalam mendukung pelaksanaan program ini agar bisa menjangkau pelajar-pelajar yang terpinggirkan,” tambahnya.

Kunjungan ini menegaskan posisi PB PII sebagai organisasi pelajar nasional yang tidak hanya berperan dalam pembinaan kader, tetapi juga turut berkontribusi aktif terhadap kebijakan sosial dan pendidikan di Indonesia.

Melalui sinergi antara Kementerian Sosial dan PB PII, diharapkan muncul gerakan kolaboratif yang mampu memperkuat keadilan sosial, memperluas akses pendidikan, serta meningkatkan kesejahteraan pelajar di seluruh Indonesia.