__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Washington, D.C. — Penutupan sebagian operasi pemerintah Amerika Serikat kini memasuki hari ke-16 pada Kamis (16/10/2025), seiring kebuntuan antara Partai Republik dan Partai Demokrat terkait rancangan anggaran negara yang belum terselesaikan.

Dilansir dari usatoday.com, kebuntuan itu terjadi karena perbedaan tajam mengenai kelanjutan subsidi asuransi kesehatan di bawah program Affordable Care Act (ACA) atau “Obamacare”. Meski Partai Republik menguasai mayoritas di Kongres, mereka masih memerlukan sedikitnya tujuh suara dari Partai Demokrat di Senat untuk meloloskan rancangan undang-undang pendanaan pemerintahan.

Partai Demokrat bersikeras bahwa mereka tidak akan menyetujui rancangan anggaran apa pun yang tidak memperpanjang subsidi pajak bagi 24 juta warga Amerika yang membeli asuransi melalui ACA. Sementara itu, Presiden Donald Trump dan kubu Republik menegaskan bahwa isu tersebut harus dibahas terpisah dari negosiasi anggaran.

Pada Rabu (15/10), Senat menolak untuk kesembilan kalinya rancangan pendanaan versi Partai Republik. Pemungutan suara ulang dijadwalkan berlangsung Kamis pukul 11.00 waktu setempat.

Dampak Penutupan Pemerintah

Lebih dari 750.000 pegawai federal telah dirumahkan (furlough) sejak penutupan dimulai pada 1 Oktober dini hari. Hanya pegawai yang dianggap esensial untuk keselamatan publik — seperti personel militer, petugas penegak hukum, penjaga perbatasan, dan pengatur lalu lintas udara — yang tetap diwajibkan bekerja tanpa kepastian gaji tepat waktu.

Presiden Trump menandatangani perintah eksekutif pada 15 Oktober yang menjamin pembayaran bagi personel militer aktif. Namun, perintah tersebut tidak mencakup pegawai federal lainnya, termasuk pegawai sipil di Departemen Pertahanan. Sekitar 55% dari 740.000 pegawai sipil di lembaga itu kini dirumahkan.

Layanan Publik yang Terdampak dan Tidak Terdampak

Sosial dan Kesehatan: Pembayaran tunjangan Social Security, Medicare, dan Medicaid tetap berjalan, meski 12% pegawai administrasi sosial dirumahkan.

Pos dan Transportasi: Layanan pos (USPS) tetap beroperasi karena tidak bergantung pada pendanaan Kongres. Sekitar 13.000 pengatur lalu lintas udara dan 50.000 petugas keamanan bandara tetap bekerja.

Bantuan Pangan: Program bantuan pangan SNAP dan WIC masih berjalan selama dana tersedia. Namun, Departemen Pertanian AS memperingatkan bahwa dana untuk bulan November mungkin tidak mencukupi jika penutupan berlanjut. Beberapa negara bagian, seperti Carolina Utara dan Wisconsin, telah memperingatkan potensi keterlambatan bantuan.

Keamanan Nasional: Sekitar 95% pegawai Departemen Keamanan Dalam Negeri tetap bekerja, termasuk agen Secret Service, petugas imigrasi, dan penjaga pantai. Sebagian besar dari mereka belum dijamin menerima gaji tepat waktu.

Penutupan Terpanjang Keempat dalam Sejarah AS

Penutupan ini merupakan yang ke-15 sejak 1981 dan kini berpotensi menjadi yang keempat terpanjang dalam sejarah Amerika Serikat, melampaui penutupan 12 hari pada masa Presiden Jimmy Carter tahun 1977. Rekor terlama masih dipegang oleh penutupan selama 35 hari pada masa pemerintahan Trump pertama, antara 2018 dan 2019.

Dengan belum adanya kesepakatan antara Partai Republik dan Demokrat, nasib ratusan ribu pegawai federal serta jutaan penerima manfaat program pemerintah masih menggantung. Sementara itu, tekanan politik terhadap Gedung Putih dan Kongres semakin meningkat dari publik yang mulai merasakan dampak nyata dari kebuntuan politik berkepanjangan ini.

Afian Dwi Prasetiyo

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie