HARIAN NEGERI, Pakistan – Berbagai peristiwa penting terjadi di Pakistan akhir-akhir ini, mulai dari kemajuan teknologi hingga insiden kekerasan dan dinamika ekonomi. Berikut ini rangkumannya.
Starlink Mulai Proses Registrasi
Dilansir dari tribune.com.pk, otoritas Telekomunikasi Pakistan (PTA) mengonfirmasi bahwa proses pendaftaran untuk layanan Starlink telah dimulai. Hal ini disampaikan setelah pertemuan antara Ketua PTA, Mayor Jenderal (Purn) Hafeezur Rehman, dan tim Starlink di ajang GSMA Mobile World Congress 2025. Diskusi tersebut berfokus pada rencana memperluas akses broadband yang terjangkau ke daerah-daerah terpencil guna mengurangi kesenjangan digital.
Bom Bunuh Diri di Bannu
Insiden kekerasan terjadi di Bannu, Khyber Pakhtunkhwa, ketika dua bom bunuh diri meledak. Dilansir dari abc.net.au, sebanyak lima orang tentara dan anak-anak termasuk dalam 18 korban serangan bom bunuh diri yang terjadi di pangkalan militer Pakistan. Kelompok yang terkait dengan Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut, dengan klaim bahwa sejumlah personel keamanan juga menjadi korban yang juga menyebabkan 42 orang terluka, beberapa di antaranya kritis. Meski begitu, pihak militer belum mengonfirmasi jumlah pasti korban. Insiden ini diwarnai oleh tembakan susulan dan asap tebal yang terlihat di lokasi kejadian.
Harga Emas Mengalami Penurunan
Harga emas spot 24K di Pakistan hari ini mengalami penurunan. Berdasarkan data terbaru dari Exchange Rates, harga emas 24K per gram tercatat sebesar Rs 26.164, turun 58,0976. Sementara itu, harga emas 24K per ons berada di Rs 813.782, turun 1.807,04, dan harga per kilogram berada di Rs 26.163.703, turun 58.097,63. Penurunan ini mengindikasikan sentimen pasar yang mungkin dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan pergerakan harga di pasar internasional.
Pakistan Kecam Blokade Bantuan ke Gaza
Dilansir dari Global South World, Kementerian Luar Negeri Pakistan mengecam tindakan Israel yang menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Menurut pernyataan resmi, langkah tersebut dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional yang dapat mengancam gencatan senjata. Pakistan mendesak dunia internasional untuk memastikan akses bantuan tanpa hambatan dan meminta agar Israel mempertanggungjawabkan tindakan yang dianggap sebagai hukuman kolektif. Pemerintah Pakistan juga menegaskan dukungan atas solusi dua negara berdasarkan perbatasan pra-1967 dengan Al-Quds Al-Sharif sebagai ibukota Palestina. Sementara itu, serikat kota Gaza memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan di wilayah tersebut semakin memburuk setelah 15 bulan serangan Israel.
Isu Investasi Energi dan Transisi Energi
Dirangkum dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA), di sektor energi, proyek tenaga surya 600MW di Muzaffargarh gagal menarik penawaran dari investor karena disebut terhambat oleh ketidakstabilan politik dan risiko yang tinggi. Bahkan, investor utama di sektor ini, yaitu China, tampak menunjukkan kurangnya minat. Sejak 2005 hingga 2024, China telah menginvestasikan hampir $68 miliar di Pakistan, dengan sebagian besar dana difokuskan pada proyek energi berbasis batu bara. Dalam kerangka CPEC, sekitar $21,3 miliar telah dialokasikan untuk proyek kelistrikan, menambah kapasitas sebesar 13GW—di mana 8GW berasal dari batu bara, sementara energi surya dan angin hanya menyumbang 1,4GW. Isu-isu dari fase pertama CPEC yang belum terselesaikan turut memperlambat kemajuan di fase kedua.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami