Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Tarhib Ramadhan 1446 H dengan tema "Membangun Stamina Spiritual & Fisik untuk Ibadah Maksimal" digelar di Masjid At - Tanwir PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (27/2/2025).
Dalam ceramahnya, Ustad Adi Hidayat (UAH) menjelaskan, bahwa berkah itu, (Ziyyadatul khair) bertambah kebaikan. Menyiapkan diri, melapangkan hati maka semuanya yang datang mudah untuk diterima dan didapatkan, makanya disebut dengan istilah marhaban. Bagaimana usaha untuk melapangkan hati dan menyamankan diri.
Mari kita gembira menyambut ramadhan, disusun dengan syarat keimanan :
1. Mulai membersihkan hati sehingga siap menerima amalan di bulan ramadhan.
2. Dengan sosial terhadap sesama
3. Siapkan kurikulum, seperti al qur'an targetkan berapa kali ingin khatam, tingkatan level tadabbur, memperbanyak istighfar, berdoa kepada Allah. siapkan berburu takwa.
4. Ikhlaskan karena Allah taala.
Meraih ketakwaan, Allah tak peduli siapapun, yang jauh Allah dekatkan, yang tengah Allah lekatkan dan yang dekat Allah tambah kedekatan itu. Kalau allah berikan karunia ini kita masih belum serius, lalu dengan cara apalagi Allah memuliakan kita?," jelas UAH.
Sementara Ustad Mustofa, Ulama Mesir menyampaikan rasa kebahagiaan mendalam menghadiri hadirin, merasa gembira dengan keteduhan para jamaah.
"Siapapun yang mempelajari ilmu dan mengamalkan maka dia mendapatkan berkah ilmu. Mari mendoakan semoga jamaah digolongkan sebagai orang yg mendapat ampunan dari Allah," kata Ulama Mesir.
Lanjut, Syekh Ibrahim dari Darul Iftah,
menyebutkan pidato pembuka oleh nabi saat tiba bulan ramadhan, di dalamnya ada rahmat, ampunan dari Allah. sehingga orang orang beruntung dapat memanfaatkan hari ini dan merugi bagi orang orang menyia-nyiakannya
"Hikmah tertinggi dari ayat ini diujung, rahasia di balik kalimat ini adalah takwa dengan harapan saat meninggalkan ramadhan dalam keadaan takwa. Ramadhan itu pemusatan untuk meningkatkan takwa terbentuknya kepribadian perasaan dekat ke pada Allah sehingga setiap tindakan seorang merasa di awasi oleh Allah swt.," ujar Syekh Penasihat Mesir.
Lebih lanjut Syekh menuturkan, untuk membangun kedekatan sehingga muncul sikap merasa terawasi, untuk mencapai ke level itu maka harus berburu rahmat Allah di bulan Ramadhan dengan amalan maka turunlah rahmat Allah. maka turun juga takwa dari Allah. yang membuat dampaknya menjadi takut melanggar aturan Allah.
Lanjut, Syekh Ali dalam ceramahnya ayat puasa ini dimulai dengan ayat pendidikan baru ibadah. Panggilan dengan kalimat yg indah oleh Allah. di awal ayat sehingga sampai ke hati, dengan itu seorang hamba akan menjadi taat.
1. Melatih kita menjadi umat tengah
2. Training selama bulan ramadhan maka jangan di sia-siakan
Syekh Alfarobi, menyebutkan Al qur'an turun di bulan Ramadhan, dengan kemulian dan rahmat Allah, maka hendaklah kita bergembira. Kemuliaan yang Allah hendakkan di dalamnya.
"Disanalah terkumpul banyak kasih sayang dari Allah. Maka yang pertama dihadirkan :
1. Kosongkan potensi keburukan di dalam hati, sehingga bersihnya hati bisa menikmati menu yg ada di bulan ramadhan.
2. Jadikan kondisi hati yang diinginkan oleh Allah.
3. Tidak mungkin kita masuk ke dalam Ramadhan dalam kotor, bersihkan dulu maka kemantapan ibadah dikerjakan.
Siapa yang ingin mengambil teladan, maka ambilah dari teladan sahabat nabi mereka itu hatinya bersih," jelasnya.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami