HARIAN NEGERI, Jakarta – Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PII) Jakarta Selatan kembali menggelar Leadership Intermediate Training (LIT) di MTs Fatahillah, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (1/1/2025). Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang diadakan setiap liburan semester oleh PII.
Dipimpin oleh Yuyun Ukhriana selaku Koordinator Tim Leadership Intermediate Training (LIT), pelatihan berlangsung dari 25 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025. Dengan mengusung tema "Pemimpin Kritis dan Berintegritas," kegiatan ini bertujuan mencetak pemimpin yang tidak hanya memiliki kecakapan teori tetapi juga kepekaan terhadap lingkungan sosial.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PII Jakarta, Imaduddin Al-Fanany, memberikan pesan inspiratif, "Kader PII harus menjadi pohon besar yang menaungi banyak hal, meskipun angin berhembus kencang."
Kolaborasi dengan Tokoh-Tokoh Inspiratif
Pada pelatihan kali ini, Yuyun Ukhriana menggandeng A.M. Syarif, Direktur Turun Tangan, dan Bayu Gawtama, Founder Sekolah Relawan, sebagai pembicara tamu.
Selain itu, sejumlah tokoh berpengaruh di berbagai bidang turut dihadirkan untuk memberikan materi, memperkaya wawasan peserta tentang kepemimpinan yang holistik.
Dalam wawancaranya, Yuyun menyampaikan, "Bentuk keseriusan tim dalam mencetak pemimpin adalah memaksimalkan apa yang perlu dimaksimalkan, baik komposisi tim maupun komposisi pemateri."
Upaya maksimal ini, menurut Yuyun, merupakan langkah konkret untuk menjawab tantangan kepemimpinan masa kini.
"Seorang pemimpin tak hanya membutuhkan teori kepemimpinan, tetapi juga harus memiliki landasan keislaman yang kokoh dan kepekaan sosial yang tajam," tambahnya.
Mencetak Pemimpin Masa Depan
Imaduddin, dalam penutupan acara pada 31 Desember 2025, menekankan pentingnya tanggung jawab kader dalam regenerasi kepemimpinan, "Kader LIT memang dipersiapkan untuk menjadi pemimpin di daerahnya masing-masing. Barangsiapa yang lahir di rahim kaderisasi, ia bertanggung jawab atas regenerasi."
Pelatihan ini menjadi proses internalisasi dan dinamisasi yang panjang, menyiapkan peserta untuk peran kepemimpinan di masa depan. Filosofi organisasi PII sebagai wahana berlatih menuntut kader untuk memberikan yang terbaik dalam pengelolaan organisasi sebagai miniatur kepemimpinan yang sebenarnya.
Sejak dahulu, alumni PII telah membuktikan diri sebagai sosok pemimpin terlatih di berbagai bidang. Dalam kesempatan ini, Yuyun juga menegaskan pentingnya optimalisasi potensi kader.
"Seluruh kader PII punya potensi. Bagaimana kita memaksimalkan potensi itu adalah pekerjaan rumah bagi pimpinan di tingkat daerah, wilayah, hingga nasional. Agar potensi ini terolah dengan baik, diperlukan keseriusan dalam setiap kursus dan pelatihan."
Jawaban atas Dinamika Kepemimpinan
Urgensi kebutuhan akan pemimpin yang mumpuni mendorong PII untuk terus berinovasi dalam desain pelatihannya. Yuyun berharap, LIT kali ini diharapkan mampu menjawab berbagai dinamika kepemimpinan di Indonesia dan menjadi langkah signifikan dalam menyiapkan kader-kader unggulan yang siap berkontribusi di masyarakat.

Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *