HARIAN NEGERI, Jakarta – Pengurus Daerah (PD) Pelajar Islam Indonesia (PII) Jakarta Selatan sukses mengadakan Leadership Intermediate Training (LIT) yang diikuti oleh 28 peserta dari berbagai daerah pada Kamis (2/1/2025).
Acara yang berlangsung di MTs Fatahillah, Pancoran, Jakarta Selatan, ini digelar dari tanggal 25 Desember 2024 hingga 1 Januari 2025. Dalam sambutannya, Ketua Umum PII Jakarta, Imaduddin Al-Fanany, menyampaikan pesan inspiratif: "Kader PII harus menjadi pohon besar yang menaungi banyak hal, meskipun angin berhembus kencang."
Yuyun Ukhriana, Koordinator Tim LIT sekaligus Ketua Koordinator Wilayah PII Wati Jakarta periode 2024–2025, menjadi sosok di balik desain pelatihan ini. Dengan mengusung tema "Pemimpin Kritis dan Berintegritas," Yuyun berkomitmen untuk membentuk calon pemimpin yang mampu menghadapi tantangan zaman.
Setelah proses seleksi yang ketat, sebanyak 18 peserta dinyatakan lolos dan resmi mengikuti pelatihan hingga akhir. "Keseriusan tim terlihat dari upaya maksimal dalam menyusun komposisi tim dan pemateri," ujar Yuyun.
Pemateri Berpengalaman untuk Cetak Pemimpin Masa Depan
Sebagai bagian dari ikhtiar serius mencetak calon pemimpin, pelatihan ini menghadirkan pemateri-pemateri berpengalaman dari berbagai bidang, di antaranya:
- Bayu Gawtama – Founder Sekolah Relawan
- A.M. Syarif – Direktur Turun Tangan
- Dr. Buyung Berli – Kepala Klinik UIN Syarif Jakarta
- Imaduddin Indrissobir – Direktur Utama PT Royal Pangan Indonesia
- Irfan Maulana – Wartawan Senior TVOne
- Surahman – Pranata Pembangunan UI
- Ihsan Kamil – Ombudsman RI
- Yazid Qolbuddin – Aktivis Sosial
- Yusup Salam – Direktur Utama PT Nusa Kalpita Indonesia
- Dimas Sampun – Founder Silegal.com
- Nuril Anwar – Kepala Sekolah Pemimpin Muda Andalusia
Mencetak Pionir Unggul
Melalui Leadership Intermediate Training ini, peserta diharapkan mampu menjadi pionir unggul yang tidak hanya bertahan di tengah arus perkembangan global tetapi juga memberikan kontribusi nyata di masyarakat. Sebagai organisasi pelajar tertua, PII terus berinovasi untuk mencetak pemimpin yang cendekia di bidang keislaman dan sosial.
Pelatihan ini ditutup dengan sesi Metodologi Penelitian, di mana para peserta melakukan mini riset tentang masalah sosial di sekitar lokasi pelatihan. Keterampilan riset ini menjadi bekal awal yang memperkuat mental, integritas, dan keislaman peserta saat kembali ke daerah masing-masing.

Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *