__temp__ __location__

HARIAN NEGERI - Donggala, Pelajar Islam Indonesia (PII) Sulawesi Tengah secara resmi membuka Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-XXVI yang berlangsung di Gedung Pakaroso Sintuvu, Desa Marana, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Selasa, 23 Desember 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh enam Pengurus Daerah (PD) PII kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah, yaitu PD PII Luwuk, PD PII Banggai Kepulauan, PD PII Banggai Laut, PD PII Pantai Barat, PD PII Kota Palu, serta PDPT PII. Turut hadir pula puluhan pelajar se-Kecamatan Sindue, lintas pemuda, serta mahasiswa yang menunjukkan antusiasme tinggi terhadap agenda strategis organisasi pelajar tertua di Indonesia tersebut.

Konferwil XXVI PII Sulteng mengangkat isu “Pelajar No Bullying” sebagai tema sentral. Isu ini disampaikan oleh Syamzaini, S.Pd., M.Si., Ketua PGRI Sulawesi Tengah yang juga merupakan alumni PII. Dalam penyampaiannya, ia menegaskan bahwa perundungan merupakan persoalan serius di dunia pendidikan yang harus dilawan secara kolektif.

“Bullying bukan hanya melukai fisik, tetapi juga merusak mental dan masa depan pelajar. PII harus tampil sebagai pelopor gerakan pelajar yang berani mengatakan tidak pada bullying dan menciptakan ruang belajar yang aman dan beradab,” ujar Syamzaini, dalam sambutannya. 

Ia juga menambahkan bahwa nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan yang diajarkan di PII menjadi modal penting dalam membentuk karakter pelajar yang berempati dan bertanggung jawab.

Kegiatan Konferwil ini secara resmi dibuka oleh Ketua Keluarga Besar PII Sulawesi Tengah, Ir. H. Juni Hasan, S.T. Dalam sambutannya, ia menekankan peran strategis kader PII dalam menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka.

“Kader PII harus menyiapkan diri sejak dini untuk menjadi tokoh-tokoh terdepan yang mengisi satu abad Indonesia ke depan. Pelajar PII tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus menjadi pelaku sejarah dengan bekal intelektual, moral, dan kepemimpinan,” tegas Juni Hasan, dalam sambutannya.

Menurutnya, tantangan bangsa ke depan semakin kompleks sehingga PII dituntut melahirkan generasi pelajar yang visioner, berintegritas, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri.

IMG-20251223-WA0034
Opik Delian, Ketua Umum PW PII Sulawesi Tengah, saat memberikan sambutan dalam pembukaan Konferensi Wilayah Pelajar Islam Indonesia Sulawesi Tengah XXVI

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah (PW) PII Sulawesi Tengah dalam sambutannya menyampaikan harapan besar terhadap pelaksanaan Konferwil XXVI ini. Ia menyebut Konferwil bukan hanya agenda pergantian kepemimpinan, tetapi juga ruang refleksi dan konsolidasi organisasi.

“Konferwil ini kami harapkan menjadi momentum silaturahmi seluruh kader PII se-Sulawesi Tengah, sekaligus forum untuk menata kembali apa yang masih kurang dan menjaga serta menguatkan apa yang sudah baik selama dua tahun masa kepengurusan,” ujar Opik Delian, dalam sambutannya.

Ia juga mengajak seluruh peserta Konferwil untuk mengikuti rangkaian kegiatan dengan penuh tanggung jawab dan semangat kebersamaan demi kemajuan PII Sulawesi Tengah ke depan.

Konferwil XXVI PII Sulteng dijadwalkan berlangsung dengan sejumlah agenda penting, mulai dari laporan pertanggungjawaban pengurus, sidang-sidang organisasi, hingga perumusan program dan pemilihan kepemimpinan baru. Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan keputusan strategis serta kader-kader pelajar yang siap membawa PII semakin berkontribusi bagi umat dan bangsa

Agung Gumelar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie