HARIAN NEGERI, Jakarta - Musim 2024/2025 menjadi salah satu musim paling menantang bagi Manchester United. Hingga pekan ke-32 Premier League, Setan Merah masih belum sepenuhnya aman dari ancaman degradasi. Mereka kini terpaut tipis dari zona merah dan masih membutuhkan dua poin tambahan untuk memastikan tempat di kasta tertinggi Liga Inggris musim depan.
Padahal, musim ini sempat dimulai dengan semangat optimisme. Sejumlah rekrutan baru didatangkan dengan harapan bisa mengangkat performa tim. Namun, kenyataan berkata lain. Para pemain baru belum mampu memberi dampak signifikan, bahkan membuat performa tim terperosok ke papan bawah.
Akibat rentetan hasil minor, Erik ten Hag harus mengakhiri masa kepelatihannya di pertengahan musim. Manajemen klub lalu menunjuk Ruben Amorim sebagai manajer anyar. Namun, hingga saat ini, dampak perubahan tersebut belum terlihat secara nyata.
Dari 32 laga yang sudah dimainkan, MU baru mengoleksi 38 poin hasil dari 10 kemenangan, 8 hasil imbang, dan 14 kekalahan. Secara matematis, angka tersebut masih bisa disalip oleh tim-tim di bawahnya, termasuk Ipswich Town yang kini berada di peringkat ke-18 dengan 21 poin dari 21 laga. Ipswich masih memiliki enam pertandingan tersisa dan berpotensi meraih total 39 poin, melewati MU jika skenario terburuk terjadi.
MU pun harus segera meraih minimal dua poin dari enam laga tersisa untuk menjauh dari tekanan degradasi. Momen penting akan terjadi saat mereka menghadapi Wolverhampton Wanderers pada Minggu malam (20/4/2025) waktu Indonesia. Tiga poin akan langsung menyegel posisi aman, sementara hasil imbang setidaknya membuat nafas mereka sedikit lebih lega.
Kini, semua mata tertuju pada Old Trafford. Apakah Manchester United mampu keluar dari tekanan dan menyelamatkan musim yang penuh gejolak ini? Atau justru terperosok ke jurang yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya?
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami