__temp__ __location__

Oleh : Ishag Nurwahidin

Pengertian AI

Apa itu AI? AI adalah Kecerdasan Buatan, seperti kepanjangan AI yaitu Artificial Intelligence, AI merupakan teknologi yang dirancang untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. AI memungkinkan komputer untuk belajar dari pengalaman, mengidentifikasi pola, membuat keputusan, dan menyelesaikan tugas-tugas kompleks dengan cepat dan efisien.

Kelebihan Artificial Intelligence

1. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas

Salah satu keuntungan signifikan dari AI adalah kemampuannya untuk mengotomatisasi tugas-tugas yang berulang, membebaskan sumber daya manusia untuk fokus pada upaya yang lebih kompleks dan kreatif.

Dengan menyederhanakan proses, AI dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai bidang, terutama untuk pekerjaan yang repetitif.

Mengutip Intellipat, tidak seperti manusia, mesin tidak memerlukan istirahat untuk memulihkan diri dari kelelahan dan meningkatkan produktivitas. Mesin berbasis AI membantu melakukan tugas yang berulang dalam waktu yang lama tanpa perlambatan.

Misalnya, di bidang manufaktur, robot bertenaga AI dapat beroperasi 24/7 tanpa kelelahan, sehingga dapat meningkatkan tingkat produksi dan mengurangi kesalahan.

AI membantu mengoperasikan mesin untuk waktu yang tidak terbatas, tanpa mengurangi produktivitas. Ini adalah salah satu keunggulan utama AI yang menyebabkannya diterima di setiap sektor. Kecerdasan Buatan digunakan oleh produsen untuk terus memproduksi barang untuk memenuhi permintaan pasar dan mendapatkan keuntungan yang tinggi.

2. Analisis Data Tingkat Lanjut

Algoritme AI unggul dalam menganalisis data dalam jumlah besar dalam waktu yang sangat singkat dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan manusia. Hal ini memungkinkan bisnis untuk mendapatkan wawasan yang berharga dan membuat keputusan berdasarkan data, yang mengarah pada strategi yang lebih baik, pengalaman pelanggan yang dipersonalisasi, dan operasi yang dioptimalkan.

Dalam bidang kesehatan, Artificial Intelligence dapat membantu dalam mendiagnosis penyakit, memprediksi hasil pasien, dan mengidentifikasi pola dalam data medis, yang pada akhirnya meningkatkan perawatan pasien dan efektivitas pengobatan.

3. Otomatisasi

Dengan memanfaatkan teknologi AI, organisasi dapat mengotomatiskan berbagai proses, sehingga menghasilkan penghematan biaya yang signifikan. Mengutip artikel yang dipublikasi di Linkedin, kemampuan AI untuk mengotomatisasi berbagai tugas yang saat ini dilakukan oleh manusia adalah salah satu manfaat utamanya.

Entri data, analisis data, dan layanan pelanggan adalah beberapa contohnya. Dengan mengotomatiskan proses-proses ini, bisnis dapat menghemat waktu, meningkatkan efisiensi, dan mengalokasikan sumber daya manusia untuk tugas-tugas yang menantang.

4. Personalisasi yang Ditingkatkan

Artificial Intelligence memiliki kemampuan untuk menganalisis preferensi, perilaku, dan data historis pengguna, sehingga memungkinkan bisnis untuk menawarkan pengalaman dan rekomendasi yang dipersonalisasi.

Pengalaman individu dapat dibuat khusus oleh AI berdasarkan preferensi dan perilaku mereka yang memiliki aplikasi di berbagai bidang seperti pemasaran dan perawatan kesehatan, di mana rekomendasi dan perawatan yang disesuaikan dapat meningkatkan hasil.

Bagaimana dengan industri pendidikan? Bisa juga! AI dapat mempersonalisasi pengalaman pendidikan dengan mengadaptasi konten dan jalur pembelajaran sesuai dengan kebutuhan setiap siswa.

Kekurangan Artificial Intelligence

1. Berdampak pada Pengangguran

Meskipun AI membawa otomatisasi dan efisiensi, AI juga menimbulkan kekhawatiran tentang perpindahan pekerjaan. Tugas-tugas tertentu yang sebelumnya dilakukan oleh manusia sekarang dapat dilakukan oleh sistem AI, yang berpotensi menyebabkan pengangguran dan gangguan sosial.

Karena AI menggantikan sebagian besar tugas berulang dan pekerjaan lain dengan robot, campur tangan manusia menjadi lebih sedikit yang akan menyebabkan masalah besar dalam standar ketenagakerjaan. Setiap organisasi ingin mengganti individu yang berkualifikasi minimum dengan robot AI yang dapat melakukan pekerjaan serupa dengan lebih efisien.

2. Risiko Keamanan dan Privasi

AI sangat bergantung pada data, dan pengumpulan serta pemanfaatan informasi pribadi menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan dan privasi. Sistem AI harus dirancang dengan langkah-langkah keamanan yang kuat untuk melindungi data sensitif dari akses yang tidak sah dan pelanggaran.

Selain itu, AI juga meningkatkan potensi penyalahgunaan. Contoh saja, video deepfake. Deepfakes berpotensi menyebarkan informasi palsu dan memanipulasi opini publik. Seseorang bisa mengambil video Barack Obama, misalkan, dan mengedit video tersebut untuk membuat Obama mengatakan hal yang sebenarnya tidak pernah ia katakan.

3. Bias dan Ketidakakuratan

Salah satu tantangan utama dengan AI adalah potensi pengambilan keputusan yang bias. Karena sistem AI belajar dari data historis, sistem ini dapat melanggengkan bias dan ketidaksetaraan yang ada dalam data, yang mengarah pada hasil yang tidak adil.

Jika data memiliki bias, maka AI juga akan menjadi bias. Kelompok-kelompok tertentu dapat menghadapi diskriminasi dan perlakuan yang tidak adil sebagai akibatnya. Misalnya, jika algoritme AI dilatih dengan data dan bias terhadap kelompok ras atau etnis tertentu, rekomendasi atau keputusan algoritme dapat mencerminkan bias tersebut.

Ditambah lagi, AI tidak selalu akurat. ChatGPT contohnya, ChatGPT memberi pengguna informasi berdasarkan data dan informasi di internet. Jangan lupa, tidak semua informasi di internet itu benar.

4. Membuat Manusia Malas dan Tidak Kreatif

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, manusia kini bisa menggunakan AI untuk melakukan mayoritas pekerjaan mereka. Bahkan, di dunia akademik, AI dapat melakukan penelitian dan membantu menulis mayoritas makalah.

Karena manusia bisa menggunakan AI untuk berpikir, keterampilan-keterampilan penting yang harus dimiliki manusia seperti berpikir kritis, kreatif, pemecahan masalah, pengambilan keputusan akan jarang digunakan.

5. Tidak Bisa Sepenuhnya Meniru Manusia

Meskipun AI dapat memproses data dalam jumlah besar dan melakukan perhitungan yang rumit, AI tidak memiliki penilaian, intuisi, dan kreativitas manusia. Proses pengambilan keputusan tertentu membutuhkan pemahaman kontekstual, kecerdasan emosional, dan pertimbangan etika yang sulit ditiru oleh AI.

Sentuhan manusia sangat penting dalam bidang-bidang seperti seni, inovasi, dan pengasuhan, di mana empati dan penilaian subjektif memainkan peran penting di berbagai sektor.

Kesimpulan

Pengaruh AI cukup berpengaruh terhadap perilaku belajar mahasiswa, Dimana mahasiswa mendapatkan keuntungan-keuntungan yang dapat memudahkan mereka dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh Dosen di Kelas.

Tanpa disadari juga ada hal-hal yang dapat merugikan mahasiswa itu sendiri, seperti kurangnya rasa ingin mencari tahu lebih dalam mengoptimalisasi kinerja otak dalam kreatifitas dan inovasi yang kini hanya bergantung pada teknologi AI yang semakin maju.

Perilaku mahasiswa dalam penggunaan AI harus lebih berhati-hati agar tidak terlalu cepat terjerumus ke-dalam rasa malas dan kreatifitas yang kurang. Oleh sebab itu dibutuhkannya perilaku diskusi antar mahasiwa dan Dosen yang lebih intens, mengurangi tugas-tugas yang menumpuk dan lebih perbanyak forum diskusi.

Yusuf Wicaksono