__temp__ __location__
`

HARIAN NEGERI, Jakarta - Memanfaatkan momentum pertemuan OECD di Paris, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan Chairman of the Board of Business France sekaligus Duta Besar Prancis untuk Investasi Internasional, Pascal Cagni, pada Kamis (6/3/2025).

Pertemuan ini membahas isu-isu strategis dalam upaya memperkuat hubungan bisnis antara Indonesia dan Prancis, terutama di bidang perdagangan, investasi, industri pertahanan, serta dukungan Prancis terhadap aksesi Indonesia menjadi anggota penuh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Dalam kesempatan tersebut, Menko Airlangga mendorong Prancis agar mendukung percepatan perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).

“Kesepakatan ini akan memberikan manfaat besar bagi sektor perdagangan dan investasi Indonesia dengan Uni Eropa, termasuk peningkatan ekspor dan kemudahan investasi. Selama sembilan tahun terakhir, perundingan I-EU CEPA telah melalui 19 putaran,” ujar Menko Airlangga.

Ia juga menekankan pentingnya segera menyelesaikan proses negosiasi guna memaksimalkan peluang kerja sama antara Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eropa. Di tengah situasi perdagangan global yang semakin protektif, diperlukan strategi untuk memastikan kelancaran arus perdagangan dan investasi.

Selain itu, Menko Airlangga mempromosikan peluang kolaborasi dengan Prancis dalam pengembangan inovasi teknologi hijau. Langkah ini bertujuan membantu industri nasional memenuhi standar Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM). Indonesia berharap dukungan Prancis dalam bentuk transfer teknologi, investasi, dan penguatan kapasitas industri rendah karbon, khususnya di sektor baja, aluminium, dan pupuk.

“Prancis memiliki keahlian di bidang teknologi hidrogen. Indonesia dapat mengusulkan proyek percontohan pemanfaatan green hydrogen untuk produksi bahan dan pupuk rendah karbon,” papar Menko Airlangga.

Selain itu, Indonesia mendorong realisasi komitmen Prancis dalam pembiayaan hijau melalui Just Energy Transition Partnership (JETP), terutama untuk mendukung pendanaan transisi industri agar selaras dengan kebijakan CBAM.

Chairman Cagni menyatakan dukungan penuh bagi Indonesia dalam melakukan reformasi kebijakan sesuai standar instrumen OECD. Tujuannya adalah meningkatkan transparansi dan tata kelola publik sehingga menarik lebih banyak investasi asing, termasuk dari Prancis.

Saat ini, Prancis menjadi salah satu mitra ekonomi utama Indonesia, menduduki peringkat ke-11 sumber investasi asing (FDI) terbesar secara global dan peringkat ketiga di Eropa atau kedua di Uni Eropa pada tahun 2023.

Sebelumnya, Menko Airlangga juga menerima delegasi dari MEDEF Internasional (Asosiasi Pengusaha Internasional Prancis) di Jakarta pada 19 Februari 2025. Pertemuan tersebut membahas peluang investasi di sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, teknologi, inovasi, transportasi, dan infrastruktur untuk mendorong transformasi ekonomi Indonesia ke depan.

Dalam pertemuan di Paris, Menko Airlangga didampingi oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso; Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Mohamad Oemar; Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi, Edi Prio Pambudi; serta Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral, Ferry Ardiyanto. (d2/dft/fsr)

Iklan Kesbangpol PBD
Afian Dwi Prasetiyo

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *