HARIAN NEGERI, Jakarta - Bupati Kabupaten Lahat Bursah Zarnubi (BZ) menunjukkan karakter kepemimpinan yang berani, tegas dan berorientasi pada hasil.
Di tengah dinamika global yang penuh tantangan, kebijakannya tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, tetapi juga memperkuat posisi Kabupaten tersebut dikancah Provinsi, Nasional, bahkan Internasional.
Untuk diketahui, Kabupaten Lahat tengah memasuki era baru bersama pemimpin yang lebih segar dengan berbagai terobosan yang sesuai dengan komitmen awal pencalonan.
Bursah Zarnubi baru saja satu bulan lebih memimpin Kabupaten Lahat, namun kinerjanya mulai dirasakan pelan-pelan, termasuk hal kecil seperti himbauan salat wajib berjamaah di masjid, serta proyeksi pelaksanaan pemerintahan yang bersih dan transparan demi Menata Kota Membangun Desa dengan spirit Pembangunan Berkelanjutan yang Inklusif, mulai tampak terang.
Kinerjanya ini pun mendapat apresiasi dari berbagai kalangan masyarakat salah satunya Aktivis Pemuda Oktaria Saputra.
Oktaria yang diketahui menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) kepada hariannegeri.com menyampaikan apresiasinya terhadap Bupati Lahat Bapak Bursah Zarnubi, Rabu (2/4/2025).
Oktaria mengatakan, dalam pidatonya belakangan ini, BZ berbicara tentang kendala-kendala pembangunan Kabupaten Lahat yang wajib untuk diselesaikan.
"Bupati yang juga mantan aktivis pergerakan itu menyoroti beberapa hal yakni manajemen aset untuk mengetahui valuasi ekonominya yang sejauh ini belum terlihat, efisiensi anggaran yang ia artikan sebagai pembangunan wajib disesuaikan dengan aspirasi masyarakat, serta tidak boleh lagi ada proyek-proyek gelap. Semua itu dilaksanakan secara berkelanjutan dan inklusif," kata Oktaria.
Lanjut Oktaria terkait manajemen aset, BZ melalui temuanya, sejauh ini belum diketahui misalnya berapa luas tanah di Lahat beserta nilainya, bangunan-bangunan beserta nilainya, dan aset-aset lainya.
"BZ menyampaikan, jika mendekati hari H penuntasan 100 hari kerja soal aset ini belum ada kejelasan, maka beliau akan menurunkan BPK untuk melakukan audit khusus, investigasi mendalam untuk mengungkapkan kecurigaan yang selama ini muncul," terang Oktaria.
Oktaria menyebutkan, efisiensi anggaran selaras dengan visi Presiden Prabowo pun diterapkan di Kabupaten Lahat dengan mekanisme pembangunan itu harus disesuaikan dengan aspirasi masyarakat, kemudian diawasi intensif oleh DPRD.
“Jangan sampai pembangunan dilakukan secara mubazir, tidak berdampak, semisal proyek-proyek gelap,” tuturnya.
Wasekjend HMI Oktaria, menambahkan, berhubungan dengan proyek-proyek gelap itu, kata Oktaria, BZ mengaku sudah melakukan survei bersama WIN di lapangan, temuanya adalah proyek-proyek yang berjalan dalam pelaporan nya tanpa identitas yang jelas, mulai dari nama, nilai proyek dan lokasi pembangunan.
"Bagi BZ hal semacam ini tidak boleh terjadi lagi, DPRD harus mengawasi dengan ketat. Dalam hal ini, Bupati Lahat juga memberikan singgungan kepada Kepala Dinas PU, yang seharusnya tau tentang seluk-beluk proyek di Kabupaten Lahat," tambahnya.
Pemuda asal Lahat tersebut, mengungkapkan, tidak hanya Kadis PU, namun semua Kadis di Kabupaten Lahat wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan tupoksi bidang masing-masing, dan mendukung program kerja pemerintah.
"Semisal masalah selama ini adalah aktivitas tambang yang merusak lingkungan, semestinya dapat diselesaikan secepatnya. Dinas kesehatan harus memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, dan lainya," ujarnya.
Okta menuturkan, problem lain yang selalu muncul yakni lingkungan hidup, maka Kadis Lingkungan Hidup perlu proaktif mengimplementasikan kebijakan dari pemerintah, terutama Pemerintah Daerah dengan berkoordinasi bersama stakeholder terkait.
"Dinas Sosial wajib memiliki kepekaan pada kondisi sosial yang terjadi, memperhatikan dan memberdayakan kelompok rentan, dan tugas-tugas lain," tuturnya.
Lebih lanjut Okta menjelaskan, bahwa Dinas Ketahanan Pangan dengan tupoksi memastikan stok pangan tetap tersedia kapanpun, bila perlu memastikan bahwa tidak ada satupun warga Kabupaten Lahat yang lapar.
Salah satu yang paling urgen adalah dinas pendidikan. Harus diperhatikan betul kualitas sarana dan prasarana penunjang pembelajaran seperti ruangan sampai fasilitas seperti WC. Di lapangan cukup memprihatinkan.
"Padahal dananya ada, hanya realisasi di lapangan belum kelihatan, sekali lagi ini menjadi catatan penting. Serta dinas-dinas lainya dengan tupoksi kerja masing-masing, yang dalam hemat saya merupakan satu kesatuan, koordinatif, sehingga tidak ada yang namanya berjalan sendiri-sendiri," jelasnya.
Menurutnya, setiap kinerja yang dilakukan itu merupakan akumulasi pembangunan yang akan membawa Kabupaten Lahat ke arah yang lebih baik.
Mantan Presiden Mahasiswa itu menerangkan, dengan ketegasan yang dimiliki BZ, sudah dipastikan tidak segan-segan memberikan sanksi kepada Kadis yang tidak bekerja sesuai prosedur kebijakan yang berlaku, bisa berujung pada pemecatan apabila kinerja Kadis tidak menunjukan hasil yang baik.
"Bahkan tentu dibawa ke ranah pidana apabila menyeleweng pada tindakan koruptif. Jadi jangan main-main untuk periodesasi ini," paparnya.
Atas kinerja yang telah dan sedang dilaksanakan oleh Bupati BZ, Oktaria memberi apresiasi yang setinggi-tingginya. Menurutnya BZ telah menunjukan sisi optimisme dengan telah direalisasikan hal-hal kecil tapi berdampak besar, serta proyeksi langkah-langkah kongkrit yang akan dilakukan dalam jangka waktu pendek, menengah dan panjang pada periodesasi kepemimpinannya.
"Keberanian dan ketegasannya sekali lagi patut kita apresiasi. Kita masyarakat umum sebagai bagian dari Kabupaten Lahat harus mendukung setiap langkah yang diambil Bupati dan Wakil Bupati dalam Menata Kota Membangun Desa, dengan prinsip Berkelanjutan dan Inklusif dalam rangka mentransformasikan Kabupaten Lahat ke arah berkemajuan," tutupnya.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami