__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta – Sejak peluncuran produk Bitcoin Spot Exchange-Traded Fund (ETF) pada Januari 2024, aliran modal ke aset Bitcoin tercatat telah mencapai 40 miliar dolar AS atau sekitar Rp669 triliun. Fenomena ini menjadi sinyal kuat bahwa minat terhadap aset kripto kian melonjak di pasar global.

Dikutip dalam laman antaranews.com, CEO Indodax, Oscar Darmawan, menyatakan bahwa meningkatnya investasi ke Bitcoin mencerminkan antusiasme pasar yang semakin tinggi terhadap kripto, terutama Bitcoin, yang kini diposisikan sebagai instrumen investasi jangka panjang oleh lembaga keuangan besar.

"Lonjakan ini memperlihatkan daya tarik pasar kripto yang terus menguat. Bitcoin semakin dipercaya sebagai penyimpan nilai jangka panjang," ungkap Oscar dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan data dari CoinShares pada pekan keempat April 2025, tercatat dana senilai 3,4 miliar dolar AS mengalir ke berbagai produk investasi aset digital. Dari jumlah tersebut, Bitcoin menjadi penyerap terbesar dengan total dana masuk sebesar 3,18 miliar dolar AS, diikuti oleh Ethereum yang menerima 183 juta dolar AS. Sementara altcoin seperti Sui dan XRP juga mencatatkan aliran dana masing-masing sebesar 20,7 juta dolar AS dan 31,6 juta dolar AS.

Tak hanya dari sisi dana, peningkatan aktivitas akumulasi juga terlihat. MicroStrategy, perusahaan publik pemilik Bitcoin terbesar saat ini, dilaporkan menambah kepemilikannya sebanyak 15.355 BTC dengan nilai sekitar 1,65 miliar dolar AS (sekitar Rp25,8 triliun) dalam periode 21–27 April 2025. Saat ini, total kepemilikan perusahaan tersebut mencapai 553.555 BTC.

Pembelian besar-besaran ini dilakukan di tengah kenaikan harga Bitcoin dari 87.000 dolar AS hingga mendekati 94.000 dolar AS, mencerminkan keyakinan pasar terhadap prospek aset digital tersebut.

"Langkah strategis MicroStrategy dan arus dana ETF yang masuk menegaskan keyakinan terhadap fundamental Bitcoin," kata Oscar.

Menurutnya, pergerakan modal institusional ini juga bisa menjadi indikator penting bagi para investor ritel di Indonesia. Ekosistem kripto disebutnya semakin matang, seiring dengan perkembangan regulasi dan perluasan adopsi di tingkat global.

Oscar optimistis, bila tren positif ini berlanjut, maka pencapaian harga Bitcoin hingga 100.000 dolar AS bukan hal yang mustahil.

“Bitcoin kini semakin dipandang sebagai emas digital, namun dengan keunggulan aksesibilitas dan distribusi global yang lebih mudah. Ini membuka peluang strategis bagi masyarakat Indonesia untuk mulai terlibat dalam ekonomi digital global,” pungkasnya.

Gusti Rian Saputra

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *