HARIAN NEGERI, Jakarta - Tunggal putri Indonesia Chiara Marvella Handoyo menegaskan pentingnya mematangkan kontrol serangan untuk bisa melangkah lebih jauh di Indonesia International Challenge 2025.
Turun sebagai unggulan kelima, Chiara membuka langkah dengan kemenangan meyakinkan 21–14, 21–14 atas wakil Australia Yuelin Zhang di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Rabu. Namun, ia menilai kemenangan itu bukan sekadar tiket menuju babak 16 besar, melainkan kesempatan untuk menerapkan evaluasi dari turnamen sebelumnya.
“Puji Tuhan bisa menang tanpa cedera. Karena terakhir bertanding pekan lalu dan kalah pada babak awal, jadi hari ini masih menyesuaikan lapangan. Bolanya cukup kencang, beda sekali dengan sebelumnya yang lebih lambat,” ujar Chiara dalam keterangan PP PBSI.
Perubahan karakter shuttlecock sempat membuatnya kehilangan ritme, terutama pada awal gim kedua ketika beberapa pukulan serang justru melebar. Chiara kembali mengingat catatan yang ia bawa sejak turnamen sebelumnya.
“Kemarin evaluasinya, waktu unggul beberapa poin saya suka tidak siap saat diajak reli dan serangan saya tidak mematikan lawan. Saya malah mati sendiri. Sekarang saya lebih mau tahan saja saat menyerang lawan,” katanya.
Pendekatan “menahan serangan” itu menjadi kunci stabilitas permainan Chiara hari ini. Ia memilih mengatur tempo, memperpanjang reli, dan meminimalkan risiko dibanding memaksakan kemenangan cepat strategi yang sebelumnya justru menjadi titik lemahnya.
Chiara berharap pendekatan baru tersebut bisa menjadi fondasi permainan yang lebih kokoh untuk menghadapi pertandingan berikutnya.
“Pastinya mau ada hasil di turnamen ini. Saya berusaha semaksimal mungkin yang saya bisa,” ujarnya.
Pada babak 16 besar, Chiara akan berhadapan dengan wakil Taiwan Lin Sih Yun, yang sebelumnya mengalahkan wakil Indonesia Kayla Arsya Medina 17-21, 21-15, 21-15.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami