__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, guna mendukung pengembangan kawasan industri logam yang potensial dan menarik minat investasi lebih besar.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai negara industri tangguh pada 2035, sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), dibutuhkan SDM industri yang terampil, adaptif terhadap teknologi, serta mampu menjawab tantangan global.

“Kolaborasi antara pusat dan daerah sangat penting agar program pelatihan dan pengembangan SDM industri bisa menjangkau wilayah potensial seperti Morowali,” ujarnya di Jakarta, dikutip dalam laman Antara News, Kamis (19/6).

Agus menilai Morowali memiliki potensi besar di sektor logam, dan pengembangannya perlu dilakukan secara inklusif dengan melibatkan industri besar hingga sektor IKM. Dukungan terhadap Morowali dinilai strategis, mengingat data BKPM menunjukkan bahwa subsektor logam menjadi primadona investasi kuartal I 2025 dengan nilai mencapai Rp67,3 triliun.

“Morowali berpeluang menjadi pusat industri logam berkelas dunia jika potensi lokalnya diimbangi dengan penguatan SDM yang kompeten,” tambahnya.

Dalam mendukung hal tersebut, Balai Diklat Industri (BDI) Jakarta menggelar pelatihan berbasis kompetensi pada 13–23 Juni 2025. Lima peserta dari Morowali mengikuti pelatihan pengoperasian mesin CNC, bending, dan shearing, sesuai kebutuhan nyata industri setempat.

Gusti Rian Saputra

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie