__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta — Setelah Patrick Kluivert resmi didepak dari kursi pelatih Timnas Indonesia, perhatian publik kini tertuju pada satu pertanyaan besar: siapa penggantinya? Dua nama mencuat kuat di media sosial dan forum-forum suporter Garuda, Jean-Paul van Gastel dan Jesus Casas. Keduanya dianggap paling realistis untuk melanjutkan tongkat estafet kepelatihan usai kegagalan Kluivert membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Kekalahan dari Arab Saudi (2-3) dan Irak (0-1) di putaran keempat kualifikasi menjadi titik balik kejatuhan eks striker Barcelona itu.

Jean-Paul van Gastel: Filosofi Belanda dan Kedekatan dengan Pemain Muda

Van Gastel saat ini menukangi PSIM Yogyakarta, klub kasta kedua Liga Indonesia. Kiprahnya bersama PSIM menjadi salah satu alasan namanya mencuat. Eks pelatih NAC Breda dan Guangzhou City tersebut dikenal dengan filosofi sepak bola menyerang dan kedisiplinan khas Belanda gaya yang dinilai cocok dengan karakter pemain muda Indonesia. Meski demikian, statusnya yang masih aktif di PSIM bisa menjadi tantangan tersendiri bagi PSSI jika benar-benar ingin mendatangkannya.

Jesus Casas: Pengalaman Eropa dan Kiprah Cemerlang di Asia

Nama Jesus Casas disebut-sebut sebagai kandidat terkuat. Pelatih asal Spanyol itu sukses mengubah wajah Timnas Irakantara tahun 2022–2025 dengan gaya bermain modern, pressing ketat, serta transisi cepat yang memukau publik Asia. Casas juga memiliki pengalaman sebagai asisten pelatih Timnas Spanyol (2018–2022) dan di klub Watford (Inggris). Kini, ia berstatus tanpa klub, yang membuat proses negosiasi dengan PSSI berpotensi lebih mudah.

Beberapa suporter bahkan terang-terangan mendorong federasi untuk menggaetnya.

“Jesus Casas sudah paham kultur sepak bola Asia,” tulis seorang pendukung Garuda di media sosial.
“Permainan Irak waktu ditangani Casas enak banget dilihat. Ideal buat Timnas kita,” tambah lainnya.

Harapan Fans: Shin Tae-yong Kembali?

Selain dua nama tersebut, sebagian fans juga menyerukan harapan kembalinya Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu meninggalkan kesan mendalam selama lima tahun menukangi Indonesia, dari Piala Dunia U-20 hingga Piala Asia. Namun, langkah ini dinilai sulit terwujud karena faktor gengsi dan dinamika internal federasi.

PSSI di Persimpangan Jalan

Kini, bola panas berada di tangan PSSI. Apakah federasi akan mendatangkan sosok baru dengan filosofi segar seperti Jesus Casas, atau memberi kesempatan pada Jean-Paul van Gastel untuk naik pangkat dari PSIM ke level nasional?Publik menanti keputusan yang akan menentukan arah baru perjalanan Timnas Garuda menuju masa depan.

Melisa Ahci

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie