HARIAN NEGERI, Jakarta - Ketegangan di Timur Tengah terus memuncak setelah Israel kembali melancarkan serangan militer ke wilayah Iran, dengan target utama Kota Bandar Abbas, kota pelabuhan strategis di selatan Iran.
Menurut laporan Aljazeera pada Sabtu (14/6/2025), sistem pertahanan udara Iran berusaha keras mencegat proyektil militer Israel yang menghujani langit Bandar Abbas. Suasana mencekam juga terjadi di Teheran, di mana terlihat tembakan sistem pertahanan udara menghalau serangan rudal Israel yang menargetkan ibu kota Iran tersebut.
Dalam pernyataan resminya, seorang juru bicara militer Israel mengonfirmasi bahwa Israel sedang dalam tahap aktif menyerang Iran, dengan alasan bahwa Iran masih menyimpan persediaan senjata yang cukup untuk melancarkan serangan balasan.
“Israel akan terus menyerang dan menghancurkan situs rudal permukaan-ke-permukaan milik Iran,” tegas juru bicara tersebut.
Serangan terbaru ini merupakan lanjutan dari serangan Israel sehari sebelumnya, Jumat (13/6/2025), yang menargetkan berbagai fasilitas strategis di Iran, termasuk fasilitas militer, pejabat tinggi militer, instalasi nuklir, serta ilmuwan nuklir.
Sebagai respons, pemerintah Iran menyatakan bahwa serangan Israel tersebut merupakan 'deklarasi perang'. Tak tinggal diam, Iran meluncurkan serangan balasan secara bertubi-tubi ke sejumlah wilayah Israel.
Akibat rentetan serangan tersebut, dilaporkan tiga warga Israel tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Militer Iran menegaskan bahwa serangan balasan akan terus berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan, menunjukkan bahwa konflik ini belum akan mereda dalam waktu dekat.
Ketegangan ini memicu kekhawatiran global, terutama terkait potensi eskalasi konflik ke tingkat regional yang lebih luas, mengingat keterlibatan dua kekuatan besar di Timur Tengah yang sama-sama memiliki pengaruh strategis dan kemampuan militer tinggi.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami