__temp__ __location__

Oleh: Adela Amran (Bendahara Umum PW PII Maluku Utara)

Perempuan adalah sosok multidimensional yang tak pernah habis di bicarakan dalam berbagai Prespektif (Definisi Tak Terbatas). Ia sering di imajinasikan sebagai sosok manusia yang senantiasa tidak diperhitungkan dalam kancah sosial maupun politik dan perempuan sering di jadikan obyek kekerasan seksual.

Sehingga dihadapkan dengan kaum Laki-laki, mereka tidak lebih hanya perlengkapan penderitaan pada perempuan. Nampaknya, hal ini mendapatkan legitimasi dari berbagai kalangan perempuan, sehingga berbagai kajian kekerasan perempuan bermunculan namun ada yang memandang positif mungkin juga sinis.

Dalam Ajaran semua Agama menonjolkan dimana supermasi laki-laki yang superior, sedangkan perempuan berada dalam posisi mariginal yang inferior, terkhususnya Mayoritas Ajaran Agama Islam, dalam (Q,S. An-Nissa: 34) menjelaskan laki-laki adalah Imam (Pemimpin). Ajaran Islam sangat memuliakan perempuan karena perempuan merupakan madrasatul uulaa atau madrasah pertama bagi generasi yang dihasilkannya.

Namun, Perempuan sering kali menjadi korban diskriminasi berbasis gender, yang dapat mengakibatkan perasaan rendah diri, ketidakamanan, dan trauma Kekerasan Seksual. Penyebab melejitnya kekerasan seksual perempuan dikarenakan Lemahnya perlindungan Hukum Bagi Korban, konsumsi Video prongrafi secara bebas, serta Minim edukasi seks pada anak.

Harapan tinggi untuk Peringatan Internasional Women Day, perangkat Hukum mampu memberikan perlindungan kepada korban, dan media selalu mendukung pemberitaan kekerasan seksual anak perempuan Maluku Utara serta pelayanan publik lebih dioptimalkan.

Agung Gumelar

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie