__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Moskow – Dikutip dalam laman CNN pada Rabu (23/4), untuk pertama kali sejak eskalasi konflik, Kremlin mengindikasikan kemungkinan pembicaraan langsung dengan Kyiv. Presiden Vladimir Putin dalam briefing pers menyebut pihaknya terbuka membahas penghentian serangan ke target sipil, meski bersikukuh bahwa fasilitas yang terkena dampak memiliki "keterkaitan militer".

"Pembahasan teknis semacam ini mungkin lebih efektif melalui kanal bilateral," ujar Putin, sembari mengacu pada gencatan senjata singkat selama perayaan Paskah Ortodoks yang kontroversial. Pernyataan ini diamini oleh Jubir Kremlin Dmitry Peskov, menggarisbawahi bahwa opsi dialog langsung "tidak lagi tabu".

Di sisi lain, Kyiv melalui cuitan resmi Presiden Zelensky di platform X menegaskan komitmennya pada "gencatan senjata non-kondisional sebagai prasyarat perdamaian". Sikap ini disampaikan jelang pertemuan trilateral AS-Eropa-Ukraina di London, di mana proposal Washington, termasuk pengakuan status Krimea dan mekanisme penghentian tembak-menembak, akan dibahas lebih mendalam.

Patut dicatat, komunikasi langsung Moskow-Kyiv praktis terhenti sejak fase awal operasi militer khusus Rusia dua tahun silam. Langkah Putin ini dinilai banyak pengamat sebagai respons terhadap tekanan diplomatik Barat yang semakin menguat.

Gusti Rian Saputra

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *