HARIAN NEGERI - Gorontalo, Tumbilotohe atau malam pasang lampu adat dari masyarakat Gorontalo yang masih di lestarikan dan dilakukan setiap tahunnya dengan jadwal 3 hari sebelum idul Fitri.
Adat Tumbilotohe selalu dilaksanakan pada 27 Ramadhan sebagai bentuk menyambut malam Lailaturqadar dikarenakan dikenal bahwa di 3 hari sebelum lebaran, penerangan Bulan mulai redup, sehingga masyarakat yang ingin pergi ke Masjid membutuhkan penerangan.
Selain itu juga, Adat Tumbilotohe dikenal dan di anggap oleh masyarakat Gorontalo sebagai bentuk penyucian jiwa, hal tersebut dikarenakan sebagai bentuk menyalakan Tohe adalah bentuk menyalakan jiwa yang telah di bersihkan saat melaksanakan puasa, bentuk tersebut juga sebagai ekspresi religius muncul setiap tahun dalam menyambut hari yang suci (Idul Fitri).
Dengan adat istiadat ini, Tumbilotohe di yakini juga sebagai bentuk berkumpulnya keluarga yang telah jauh, meski dalam prakteknya, Tumbilotohe juga banyak perubahan.
Perubahan dalam Tumbilotohe, yang awalnya dari belahan buah pepaya dan minyak kelapa dengan sumbu dari kapas, akan tetapi pada pelaksanaan bahwa banyak masyarakat yang menggunakan Bohlam atau lampu pijar dalam melaksanakan tradisi yang di lestarikan.
Tumbilotohe pada masa sekarang, harus lebih kreativ dan Inovatif dengan keinginan diri sendiri, hingha selesao waktunya .
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami