__temp__ __location__

HARIANNEGERI,Sorong - Uji Coba Pupuk organik Super Bokashi MA-11 oleh mahasiswa prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sorong (UMS), membuahkan hasil cukup mencengangkan.

Uji coba pupuk ini dilakukan di lahan seluas 25 meter persegi yang berlokasi di Desa Matawolot Katimin I Distrik Salawati Kabupaten Sorong, dimana Sugeng Riyanto seorang petani asal Kelurahan Matawolot,  berkolaborasi mahasiswa menunjukkan semangat dan inovasi menaman ubi jalar dengan menggunakan pupuk organik Super bokashi MA-11.

Sugeng Riyanto, yang awalnya ragu tentang efektivitas pupuk organik, kini merasa terkejut dengan hasil pupuk organik Super bokashi MA-11.

IMG_20250501_214643
Terbukti dengan panen perdana ubi jalar, terlihat ubi jalar yang dihasilkan lebih besar dan berisi dari ubi jalar pada umumnya.

"Setelah mencoba, tanaman ubi jalar kami jauh lebih baik. Lahan terasa lebih subur, dan hasil ubinya lebih besar dan hijau," ungkapnya bangga, Minggu (27/4/2024).

Produksi pupuk organik Super bokashi MA-1, tidak terlepas dari kerja keras mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini karena tak hanya berperan sebagai peneliti, tapi juga mitra petani lokal. 

Mereka berinisiatif turun langsung ke lapangan, melakukan pengamatan, dan mengumpulkan data untuk memahami efek dari penggunaan pupuk organik tersebut.

Dosen pembimbing skripsi, Ajang Maruapey menjelaskan kegiatan ini bukan sekadar tugas akhir bagi mahasiswa, tetapi juga upaya untuk memberdayakan petani. 

“Kami ingin petani memahami pentingnya pupuk ramah lingkungan. Ini adalah langkah kecil untuk menuju pertanian berkelanjutan,” pungkasnya.

Dirinya yang juga merupakan Alumni Universitas Pajajaran Bandung (Unpad), berharap metode tersebut dapat dilanjutkan pada komoditas pangan lainnya serta fokus di bidang pemuliaan tanaman pangan dan palawija.

Pupuk Super bokashi MA-11 sendiri terbuat dari bahan organik pilihan dan telah melalui proses fermentasi dengan aktivator MA-11 (Mikro Bakteri Alfafa 11) sehingga menghasilkan pupuk yang bermanfaat bagi kesuburan tanah. 

Sulaiman Lisaholit, salah satu mahasiswa periset mengatakan hasil demplot (demonstrasi plot) yang mereka lakukan menunjukkan keberhasilan cukup signifikan. 

"Hasil kami jauh lebih baik dibandingkan pertanian konvensional dengan pupuk kimia. Harapannya, adik-adik mahasiswa berikutnya bisa melanjutkan penelitian untuk komoditas lain," tambahnya.

Diharapkan melalui penerapan teknologi pertanian berkelanjutan dapat mewujudkan pertanian yang produktif dan ramah lingkungan untuk masa depan. Selain itu menjaga kesejahteraan petani dan kelestarian lingkungan.

Mohammat Ali Rappe

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie