HARIAN NEGERI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama dengan Program Khusus PBB untuk Reproduksi Manusia (UPHR) telah mengumumkan inisiatif baru untuk meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan ibu hamil dan bayinya pasca munculnya wabah penyakit menular.
Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah dihadapkan pada berbagai epidemi, mulai dari penyakit pernapasan seperti COVID-19 dan influenza, hingga infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk seperti Zika dan Oropouche, serta penyakit serius seperti Ebola, Marburg, dan cacar air. Wabah-wabah tersebut telah memberikan dampak signifikan terhadap wanita dan bayi mereka. Oleh karena itu, pemahaman yang lebih mendalam mengenai bagaimana wabah memengaruhi populasi ini menjadi kunci untuk merumuskan kebijakan yang tepat serta panduan klinis dalam pencegahan dan pengobatan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, sebuah Peta Jalan baru untuk penelitian kesehatan ibu dan perinatal dalam konteks ancaman epidemi telah diluncurkan. Peta Jalan ini menawarkan strategi komprehensif guna mengatasi tantangan unik yang dihadapi oleh ibu hamil dan bayinya selama masa epidemi, dengan tujuan menjembatani kekosongan pengetahuan melalui penelitian mendalam, pertukaran temuan, dan penerapan solusi praktis demi meningkatkan hasil kesehatan.
Visi dari Peta Jalan ini adalah menciptakan dunia di mana setiap ibu hamil dan bayinya, tanpa memandang lokasi atau kondisi ekonomi, mendapatkan standar perawatan tertinggi baik selama kehamilan maupun pasca kelahiran—bahkan di saat-saat krisis sekalipun.
Empat Pilar Strategis untuk Tindakan
Peta Jalan ini mengajak berbagai pemangku kepentingan termasuk peneliti, pembuat kebijakan, petugas kesehatan, organisasi internasional, dan advokat masyarakat untuk bersinergi melalui empat bidang strategis utama:
Meningkatkan Koordinasi dan Kolaborasi:
Mengintegrasikan upaya riset global guna mengoptimalkan penggunaan sumber daya, memperkuat pengawasan, serta memfasilitasi pertukaran pengetahuan.Mengadvokasi Perubahan:
Meningkatkan kesadaran serta mengamankan pendanaan dan kemitraan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan ibu hamil dan bayinya menjadi prioritas selama epidemi.Membangun Kapasitas Riset dan Surveilans:
Meningkatkan keterampilan, peralatan, dan infrastruktur yang diperlukan untuk mempelajari dampak epidemi terhadap ibu hamil dan bayinya, serta menghasilkan bukti berkualitas melalui pengukuran hasil yang terstandarisasi.Mengoptimalkan Pemanfaatan Bukti Secara Tepat Waktu:
Menyebarkan pengetahuan ilmiah secara luas dan memastikan akses yang mudah bagi pembuat kebijakan, petugas kesehatan, peneliti, serta para perempuan itu sendiri.
Proses pengembangan Peta Jalan ini melibatkan analisis mendalam terhadap riset yang telah ada dan konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan, memastikan pendekatan yang sistematis dan komprehensif.
Dengan dukungan Peta Jalan ini, WHO dan HRP berkomitmen untuk menghasilkan bukti-bukti yang dapat meningkatkan pemahaman tentang dampak epidemi terhadap kesehatan perempuan, serta untuk menyesuaikan respons sistem kesehatan agar lebih efektif. Melalui kolaborasi intensif dengan semua pihak terkait, mereka akan terus memajukan penelitian, memberikan dukungan teknis kepada negara-negara, dan mengembangkan panduan yang memastikan layanan kesehatan seksual dan reproduksi tetap menjadi prioritas saat keadaan darurat terjadi.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami