__temp__ __location__

HARIAN NEGERI - Donggala, Selasa, 21 Oktober 2025, Mantan Ketua Forum Anak Donggala sekaligus Alumni Pemuda Pelopor Nasional, Moh Riski, menyerukan pentingnya pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan dan Pencegahan Bullying sebagai langkah nyata menanggapi maraknya kasus perundungan yang dialami anak dan remaja di Kabupaten Donggala.

Dalam sebuah forum diskusi terbuka bertajuk "Mewujudkan Lingkungan Aman dan Bebas Bullying untuk Anak", Moh Riski menyampaikan keprihatinannya terhadap tren meningkatnya kasus bullying, baik di sekolah, lingkungan sosial, maupun di dunia digital.

“Bullying tidak bisa dianggap remeh. Ini adalah masalah serius yang berdampak langsung terhadap tumbuh kembang anak dan kesehatan mental generasi muda kita,” tegas Riski.

Dirinya menilai, upaya penanganan selama ini masih bersifat reaktif dan belum terkoordinasi secara menyeluruh. 

“Oleh karena itu, dibutuhkan kehadiran Satgas yang memiliki mandat khusus untuk melakukan pencegahan, edukasi, serta penanganan kasus bullying secara cepat dan tepat,” ujarnya.

“Satgas yang diusulkan diharapkan melibatkan unsur sekolah, komunitas anak, tokoh pemuda, dan relawan sosial yang peduli terhadap isu perlindungan anak,” lanjutnya.

Menurut Moh Riski, penting juga untuk memberikan ruang partisipasi bagi anak-anak sebagai bagian dari solusi.

“Anak-anak harus dilibatkan dalam upaya perlindungan ini. Mereka bukan sekadar objek yang harus dilindungi, tapi juga pemilik suara yang perlu didengar dan diberdayakan,” ujarnya.

Seruan ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk pegiat pendidikan dan aktivis anak. Mereka menyambut baik gagasan pembentukan Satgas sebagai langkah konkret dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman, inklusif, dan ramah anak di Donggala.

Melalui inisiatif ini, Moh Riski berharap tidak hanya angka bullying yang menurun, tetapi juga kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya perlindungan anak akan semakin meningkat.

“Semoga kedepannya dengan hadirnya Satgas, bukan hanya angka kasus Bullying menurun, tapi kesadaran secara menyeluruh pada masyarakat terhadap perlindungan kepada anak-anak akan semakin terus meningkat,” pungkasnya.

Agung Gumelar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie