__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta — Kontingen Indonesia menutup SEA Games 2025 di Thailand dengan pencapaian gemilang, berhasil meraih 91 medali emas, melampaui target awal 80 emas, dan menorehkan rekor baru bagi atlet tanah air.

Raihan 91 emas ini menjadi jumlah medali emas terbanyak ketiga yang dibawa pulang Indonesia ketika bukan tuan rumah SEA Games, sejak keikutsertaan pertama pada 1977. Rekor tertinggi masih dipegang SEA Games Kuala Lumpur 1989 dengan 102 emas, disusul SEA Games Manila 1991 dengan 92 emas. Pencapaian ini sekaligus menjadi yang tersukses Indonesia dalam 32 tahun terakhir saat bermain di luar negeri, melampaui raihan SEA Games Singapura 1993 yang hanya 88 emas.

Pengamat olahraga Gatot S. Dewa Broto menilai capaian ini menunjukkan bahwa Indonesia berada di trek yang tepat untuk kembali berjaya di kancah olahraga Asia Tenggara.
“Tampil di SEA Games ketika bukan tuan rumah memang tantangan berat. Sejak Singapura 1993, kita tidak pernah lagi membawa pulang lebih dari 88 emas. Jika selama ini kita hanya bisa bermimpi kapan akan kembali ke masa kejayaan, inilah saatnya. Kita sudah lepas dari mimpi buruk 32 tahun terakhir,” ujar Gatot.

Gatot menambahkan, catatan positif ini diharapkan menjadi motivasi untuk mempersiapkan diri menghadapi Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028. Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap cabang olahraga unggulan dan proses persiapan yang efektif agar target prestasi berikutnya dapat dicapai.

Hal senada diungkapkan Noviantika Nasution, mantan Ketua Umum PB Perbasi 2006-2010, yang menyatakan kebanggaannya atas pencapaian kontingen Indonesia.
“Prestasi SEA Games 2025 sungguh membanggakan. Sudah lama kita tidak mendengar lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan sebanyak ini di cabang olahraga bergengsi. Hasil 91 emas ini menegaskan kembali kekuatan kita di pentas multi-event dan memacu percaya diri menuju Asian Games 2026,” kata Noviantika.

Secara keseluruhan, Indonesia mengakhiri SEA Games 2025 dengan total 333 medali, terdiri dari 91 emas, 112 perak, dan 130 perunggu, menegaskan posisi negara sebagai kekuatan olahraga utama di Asia Tenggara.

Tags:
Melisa Ahci

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie