__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta – Media nasional baru bernama Asam Manis.News resmi diluncurkan di Wisma Maluku, Kebon Kacang Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8). Launching yang dikemas dalam bentuk dialog publik bertema “Energi untuk Negeri, Media Membangun Narasi: Langkah Menuju Indonesia Emas” ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan figur Maluku.

Acara diawali dengan sambutan Direktur Asam Manis.News yang menegaskan media tersebut lahir sebagai ruang kebebasan menyampaikan aspirasi tanpa tekanan. Ia juga menjelaskan filosofi nama Asam Manis, dengan logo berbentuk jeruk, yang melambangkan perjalanan dari proses yang pahit menuju hasil yang manis.

Prosesi pemotongan tumpeng dilanjutkan dengan keynote speech dari Rizal C. Marimbo, Direktur Pembangkitan PLN. Dalam paparannya, ia menyoroti peran media yang menurutnya masih minim sisi edukatif.

“Saya percaya bahwa Asam Manis ini awalnya mungkin terasa asam, namun ujungnya akan manis. Jangan tergoda mengikuti pola murahan media lain yang menyebarkan hoaks. Jika menjaga integritas, media ini akan menjadi mercusuar di mana pun berada,” tegasnya.

Rizal menambahkan bahwa media harus memperkuat posisi Indonesia Timur dengan mengangkat tokoh-tokoh dari kawasan tersebut.

“Perkuat dengan data, perkuat dengan analisis. Menjadi wartawan yang cerdas adalah dengan banyak membaca,” pesannya.

Dialog publik yang dipandu Rahel Ngabalin sebagai moderator menghadirkan tiga tokoh Maluku. Haidar Alwi, pengamat, menyebut Indonesia sejatinya sangat kaya, terutama wilayah timur yang menyimpan sumber daya tambang dan emas lebih besar dari jazirah Arab jika dikalkulasikan.

Sementara itu, Kisman Latumakulita, jurnalis senior, menegaskan peran pers bukan sekadar memuji penguasa, melainkan harus kritis.

“Doktrin wartawan itu pada dasarnya tidak punya musuh siapapun, karena justru ia harus bergaul dengan siapa saja untuk memperoleh informasi,” ungkapnya.

Acara yang ditutup dengan diskusi interaktif ini menegaskan komitmen Asam Manis.News untuk menghadirkan narasi konstruktif, edukatif, serta memperkuat suara kawasan timur Indonesia dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045.

Melisa Ahci

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie