HARIAN NEGERI, Bogor - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Institut Pertanian Bogor (IPB) meluncurkan program Dapur Sehat Anti Stunting (DASHAT). Program ini menjadi bagian dari upaya kolaboratif antara mahasiswa dengan masyarakat yang diwakilkan oleh KTD Berbudi dan PKK Bubulak untuk menurunkan angka stunting melalui edukasi gizi serta pemberdayaan masyarakat berbasis pangan lokal yang dilaksanakan di Pendopo KTD Berbudi, Kelurahan Bubulak, Kota Bogor, Sabtu (4/1/2025).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Lurah Bubulak Yatman Gunawan, Ketua Koordinator Desa KKN-T IPB Reinard R. Mawardi, Sekretaris Andra, Bendahara Silvania, Humas Annisa, Logistik Bagas dan Joshua, PDD Mauly, Seksi Acara Azka Nadhira Harahap, dan 8 orang anggota KKN-T IPB.IMG-20250108-WA0054-2844254024.jpg
Ketua pelaksana kegiatan Azka Nadhira Harahap mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk menyaksikan panen edamame langsung di kebun KTD Berbudi sekaligus mengajak masyarakat untuk terlibat langsung dan belajar tentang proses budidaya tanaman ini agar mampu memberdayakan pekarangan rumah mereka.IMG-20250108-WA0059-2524452812.jpg
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pentingnya edamame dalam mencegah stunting sekaligus pemberdayaan masyarakat," tutur gadis yang juga menjabat sebagai sekum HIPMI Perguruan Tinggi IPB.IMG-20250108-WA0052-4163215681.jpg
Ia juga menambahkan senerai dari kegiatan ini dimulai dari upaya edukasi berupa penyuluhan gizi dan pola asuh, peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya konsumsi makanan bergizi khususnya melalui konsumsi edamame, terutama bagi ibu hamil dan balita sebagai langkah utama pencegahan stunting. Selanjutnya diakhiri dengan mahasiswa bersama KTD Berbudi mengadakan sesi berbagi makanan sehat, seperti olahan edamame, susu murni, dan makanan kaya protein lainnya, yang didistribusikan kepada ibu-ibu rumah tangga dan anak-anak stunting.IMG-20250108-WA0061-3478965106.jpg
Lurah Bubulak Yatman Gunawan mengatakan penurunan angka stunting di Kelurahan Bubulak dari 55 menjadi 38 adalah bukti bahwa intervensi berbasis masyarakat dapat memberikan dampak nyata. Kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah kelurahan, KTD Berbudi, dan masyarakat menunjukkan bahwa perubahan positif dapat dicapai dengan kerja sama yang baik.
“Ada tren penurunan angka stunting yang signifikan dalam beberapa tahun di wilayah kerja kami sebelumnya 55 kasus, kini berhasil turun menjadi 38 kasus, hal ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah kelurahan, komunitas lokal, dan mahasiswa telah memberikan dampak yang positif dan nyata,” ujarnya saat memberikan sambutan.IMG-20250108-WA0053-2562900324.jpg
Dalam kesempatan yang sama Ketua Koordinator Desa KKN-T IPB Reinard R. Mawardi menjelaskan kepada awak media bahwa program ini berfokus pada pemanfaatan edamame, yang kaya akan protein, serat, dan vitamin, sebagai solusi pangan bergizi tinggi untuk mencegah stunting. Selain itu, kegiatan ini juga mengintegrasikan pendekatan Pangan Pekarangan Lestari (P2L), di mana masyarakat diajak untuk memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam edamame dan tanaman bergizi lainnya.
"Kami juga ingin memberikan solusi yang tidak hanya memperbaiki gizi tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk lebih mandiri dalam menyediakan bahan pangan sehat," pungkas pria yang akrab disapa Rei itu.
Program DASHAT dengan pendekatan berbasis edamame serta P2L ini diharapkan dapat terus diperluas, tidak hanya untuk mengurangi angka stunting tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami