HARIAN NEGERI, Jakarta - Fendi A. Taib, selaku mahasiswa pertanian Unkhair sekaligus putra asli Makian menyoroti kenaikan tarif tiket Speedboat penyebrangan rute Ternate - Makian semula dari tarif awal Rp.80.000 menjadi Rp.100.000 perorang.
Fendi mengatakan, kenaikan tersebut mendapat keluhan dari para penumpang yang hendak melakukan perjalanan, mereka merasa heran dengan kenaikan yang sangat mendadak. Hal ini menjadi keluhan masyarakat yang lanjut pada perbincangan di sosial media.
Kenaikan tarif tiket 100 ribu per orang ini tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sebab kenaikan tarif tiket yang dianggap sepihak oleh ABK Speedboad itu bersandarkan pada Suruta Keputusan (SK) gubernur tahun 2022 lalu," kata Fendi saat ditemui tim Mentra.id, Senin (22/7/2024).
Fendi menambahkan, harusnya tarif itu masih tetap karena, sampai saat ini pun SK Gubernur Maluku 2022 itu masih menjadi pegangan bagi dinas perhubungan dan KSOP sebagai lembaga yang memiliki kewangan dalam menentapkan tarif angkutan laut tersebut.
"Dalam SK Gubernur itu tercantum bahwa harga tiket Ternate-Makian itu 80 ribu per orang mengikuti dengan kenaikan harga bahan Bakar Minyak BBM di tahun kemarin. Sementara yang terjadi di lapangan harga tiket kini sudah mencapai 100 ribu per orang. Kenaikan ini pun tidak didasari dengan dasar yang jelas," tambahnya.
Putra Kelahiran Makian tersebut, menyebutkan, keanehan speedboat rute Ternate-Makian yang menggunakan BBM Minyak Tanah itu lebih mahal senilai Rp.100.000 per orang dibandingkan dengan speedboat boombastic yang menggunkan BBM jenis bensin tetapi masi di tarif Rp.80.000.
“Oleh karena itu kami meminta kepada Dinas Perhubungan dan KSOP kota Ternate untuk kembali menertibkan penetapan tarif tiket tersebut," sebutnya.
Pihaknya juga Mengecam jika hal ini tidak menjadi perhatian Dinas Perhubungan maka akan menggelar aksi besar- besaran dan menuntut Kepala Dinas perhubungan dan Kepala KSOP dicopot dari jabatanya.
Top Story
Ikuti kami