__temp__ __location__

HARIAN NEGERI - Bitung, Maraknya Premanisme yang menggunakan sajam seperti pisau dan panah wayer, di kota Bitung yang melibatkan pelajar dan anak-anak di bawah umur. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Lembaga Investigasi Negara (LIN) Kota Bitung merasa Polres Bitung gagal dalam menangani kasus-kasus tersebut.

Fardhan Hamzah, S.Pd, Kabid SDM, Pendidikan & Litbang Lembaga Investigasi Negara Cabang Bitung, saat diwawancarai, menyayangkan aksi premanismes di Kota Bitung sampai hari ini belum juga selesai, sekaligus juga mengkritik keras kinerja dari pihak Polres Bitung, yang di anggap lamban dan terkesan gagal dalam menangani kasus tersebut sehingga sudah banyak memakan korban.

“Aksi premanisme di Bitung ini sudah marak, apalagi sudah banyak korbannya. Tersangka pun kebanyakan anak-anak dibawah umur. Kapolres seperti lamban dalam mengambil tindakan tegas, dan saya rasa Kapolres Bitung gagal dalam menangani kasus ini. Sehingga sampai hari ini banyak memakan korban dan membuat ketakutan bagi Masyarakat Kota Bitung” ujar Fardhan, saat diwawancarai pada Rabu (16/4/2025).

Fardhan, juga menegaskan bahwa, jika memang tidak cepat diberhentikan aksi premanisme di Kota Bitung hingga di akar-akarnya, sebaiknya Kapolres yaitu AKBP. Albert Zai, S.I.K., M.H. mundur dari jabatannya, karena baginya kapolres tidak memiliki langkah konkrit dan efektif sebagai pimpinan lembaga aparat kepolisian di kota Bitung.

“Kapolres harus di copot, karena sampai hari ini, tidak ada langkah konkrit dan efektif dari pihak Kapolres Bitung sebagai pimpinan tertinggi lembaga aparatur kepolisian, yang dimana bertanggungjawab atas keamanan di kota Bitung. Harusnya sudah ada langkah intelejen untuk menyelesaikan masalah peks-peks tikang-tikang di Kota Bitung” tegas Fardhan.

Fardhan, juga menambahkan bahwa Kapolda harus secepatnya turun tangan yang terjadi di Kota Bitung dan sesegera mungkin untuk duduk dengan Pemerintah, Tokoh-tokoh agama, tokoh ormas serta aktivis-aktivis pemuda yang ada di kota Bitung agar dapat mencari solusi yang ada di Kota Bitung.

“Bapak Irjen. Pol. Roycke Harry Langi, sebagai Kapolda Sulawesi Utara, harus secepatnya dengan dengan Pemerintah, Tokoh Agama, Tokoh Ormas maupun aktivis-aktivis muda di Bitung, untuk membicarakan solusi yang terbaik untuk permasalahan yang ada di Kota Bitung” tambah Fardhan.

Dirinya juga meminta agar, seluruh masyarakat jangan takut dengan namanya peks tikang-tikang. Semua harus berani bersuara dan turun tangan, apabila melihat seseorang membawa Sajam, maka secepatnya mencari bantuan di keramaian untuk bisa meringkus pelaku-pelaku tersebut dan memberikan efek jera.

“Masyarakat tidak usah takut, kalau ada siapapun, mau keluarga, teman, atau siapapun yang ada atau bertemu dengan orang-orang membawa sajam atau menyimpan sajam, Laporkan. Jangan pandang bulu, biar itu teman, keluarga ataupun kerabat dekat, apalagi sanak saudara, kasih efek jera, jangan sampai dia jadi korban karena kesalahpahaman. Mending laporkan dan jadikan efek jera kepada dirinya” tandasnya.

Agung Gumelar

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *