HARIAN NEGERI - Halbar, Insiden adu mulut terjadi di Puskesmas Talaga, Kecamatan Ibu Selatan, Kabupaten Halmahera Barat. Kejadian bermula saat seorang pasien bernama Isnain Esa mengeluhkan perlakuan petugas administrasi puskesmas yang dinilai tidak adil dalam sistem pelayanan antrian, pada Jumat, (13/6/2025)
Menurut keterangan yang dihimpun Harian Negeri, pasien Isnain Esa datang ke Puskesmas Talaga sekitar pukul 08.49 WIT untuk berobat. Ia sempat meminta untuk dilayani lebih awal dan telah diberi nomor antrian 6 oleh petugas administrasi.
Namun, saat giliran antrian berlangsung, nomor 6 tak kunjung dipanggil. Justru, nomor antrian 10 yang lebih belakangan malah lebih dulu mendapatkan pelayanan. Merasa diabaikan, Isnain Esa pun mengajukan protes kepada petugas, yang kemudian memicu adu mulut antara pasien dan petugas administrasi.
Peristiwa tersebut berbuntut panjang. Kepala Puskesmas Talaga, Irma Tari, yang mengetahui kejadian itu, disebut tidak menerima adanya komplain dari pasien dan justru melaporkan persoalan ini ke pihak Kepolisian Sektor (POSPOL) Kecamatan Ibu Selatan.
Menanggapi hal tersebut, Isnain Esa mengungkapkan rasa kecewanya. Ia menyayangkan sikap Kepala Puskesmas yang dianggap tidak mengedepankan penyelesaian secara dialogis. Isnain berharap pemerintah daerah, dalam hal ini Bupati Halmahera Barat, dapat mengevaluasi dan mencopot Irma Tari dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab dan agar tidak ada lagi perlakuan semena-mena terhadap pasien di masa mendatang.
Butuh Evaluasi Pelayanan Kesehatan
Kejadian ini menyoroti pentingnya pembenahan sistem pelayanan publik, khususnya di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas. Pelayanan yang adil, transparan, dan beretika menjadi hak dasar setiap warga yang datang berobat.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari Kepala Puskesmas Talaga maupun pihak kepolisian terkait pelaporan tersebut. HARIAN NEGERI, masih berupaya meminta konfirmasi dari Dinas Kesehatan Halmahera Barat untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami