__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Yogyakarta, Senin (30/9) – Sebagai bentuk kepedulian terhadap petani, khususnya di wilayah Yogyakarta, Pengurus Wilayah (PW) PII Yogyakarta menggelar kegiatan bertajuk "PII Peduli Petani." Kegiatan ini bertujuan untuk meringankan beban para petani yang tengah menghadapi penurunan harga sayuran yang merugikan mereka. Setelah melakukan koordinasi dengan petani di daerah Pakis, Magelang salah satu daerah penghasil sayuran. PII Yogyakarta langsung menjemput hasil panen berupa kubis dan tomat.

Sayuran tersebut dibeli dari petani dengan harga yang sesuai permintaan mereka, kemudian didistribusikan secara gratis kepada masyarakat.

Nauval, selaku Kepala Bidang Komunikasi Umat PW PII Yogyakarta, menekankan pentingnya peran berbagai pihak, termasuk organisasi pelajar, dalam memperhatikan nasib petani. “Penurunan harga yang sangat merugikan petani ini adalah panggilan bagi kita semua untuk lebih peduli. PII sebagai organisasi pelajar berupaya meringankan beban dengan langkah konkret, yaitu membeli hasil panen dengan harga wajar sesuai harapan petani. Alhamdulillah, kami berhasil membeli ratusan kilogram sayuran dari petani, yang akan kami bagikan kepada masyarakat,” ujar Nauval.

Saat ini, harga kubis dari petani hanya berkisar Rp 400–500 per kilogram, dan beberapa jenis sayuran lain juga mengalami penurunan harga. Nauval berharap program ini bisa berkelanjutan. “Kami berharap program ini bisa terus berlangsung, terutama untuk hasil panen yang harganya jatuh. Kami juga berharap gerakan seperti ini tidak hanya dilakukan oleh PII, tetapi menjadi gerakan kolektif agar dampaknya lebih luas di masyarakat,” tambahnya.

Ketua Umum PW PII Yogyakarta, Jabbar Rais, menegaskan urgensi kegiatan ini dan tujuan pembagiannya kepada masyarakat. “Harga sayuran yang fluktuatif dan perbedaan harga di toko sangat signifikan. Melalui gerakan ini, kami ingin menyelamatkan semangat petani untuk terus bertani, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi sayuran,” jelas Jabbar.

Gusti Rian Saputra
Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie