__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta - Ratusan pelajar di Jawa Barat yang tersandung masalah kenakalan remaja kini dikirim ke barak militer untuk mengikuti pendidikan karakter semenjak 2 mei 2025 hingga 2 pekan kedepan.

Ditengah pro-kontra terhadap kebijakan ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berpendapat bahwa pembinaan karakter terhadap pelajar di Barak Militer berdampak positif.

"Program ini (pembinaan karakter pelajar di markas TNI) memberikan dampak positif terhadap peningkatan kedisiplinan pelajar," kata Dedi saat meninjau pelaksanaan program tersebut di Purwakarta, Sabtu (3/5/2025), dikutip dari Antara.

Sementara itu Chamid Ketua Umum Pelajar Islam Indonesia (PII) Jawa Timur menyampaikan bahwa penyelesaian kenakalan remaja tidak hanya tangung jawab pemerintah namun seluruh elemen masyarakat harus mengambil peran.

“Kenakalan remaja sudah semakin marak, terlepas dari pro-kontra pendidikan  karakter pelajar di barak militer, masa depan pelajar adalah masa depan Bangsa, artinya segala unsur elemen masyarakat bertangung jawab terhadap pembinaan pelajar,” kata Ketua Chamid dalam keterangan resminya, Selasa (6/5/2025).

Kemudian Chamid menambahkan bahwa pendidikan keluarga dan sekolah tidak cukup dalam mengatasi kenakalan remaja. Ia menawarkan organisasi kepelajaran sebagai mitra sekolah dalam mengembangkan minat bakat pelajar.

“UU SISDIKNAS no 20 tahun 2003 pasal 27 menerangkan bahwa pendidikan informal dibutuhkan dalam proses pendidikan, artinya pendidikan sekolah tidak cukup. Dalam hal ini PII sebagai organisasi kepelajaran siap menjadi wadah pembinaan pelajar diluar sekolah (lingkar ketiga), kami siap bermitra dengan sekolah-sekolah untuk menggmbangkan potensi serta minat bakat pelajar,” tutup Chamid.

Yusuf Wicaksono

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *