HARIAN NEGERI, 1 Mei 2025 – Dalam dunia yang terus berubah, tantangan dalam pengasuhan anak kian kompleks. Banyak orang tua mulai menyadari bahwa pola pengasuhan yang mereka terima dari generasi sebelumnya tidak selalu efektif atau sehat untuk diterapkan saat ini. Oleh karena itu, penting untuk memutus rantai negatif dalam parenthood dan menciptakan lingkungan pengasuhan yang lebih positif serta memberdayakan bagi anak-anak.
Langkah pertama yang perlu diambil adalah kesadaran diri, yaitu merenungkan pengalaman masa kecil dan mengenali pola perilaku yang mungkin berdampak negatif. Dr. Bruce Perry, seorang ahli neuropsikologi, menegaskan bahwa pengalaman negatif di masa kecil dapat memengaruhi perkembangan otak dan perilaku anak dalam jangka panjang.
Pendidikan juga berperan penting dalam membentuk pola pengasuhan yang berdaya. Orang tua yang aktif mencari informasi, mengikuti seminar, membaca buku, atau bergabung dalam komunitas pengasuhan cenderung lebih siap menghadapi tantangan. Penelitian dalam Child Development menunjukkan bahwa orang tua yang memahami perkembangan anak menggunakan strategi pengasuhan yang lebih positif dan responsif, yang berdampak baik pada kesehatan mental dan emosional anak.
Aspek lain yang krusial adalah komunikasi terbuka antara orang tua dan anak. Menurut Dr. John Gottman, komunikasi yang baik dapat meningkatkan keterikatan emosional dan mencegah timbulnya perilaku bermasalah. Dengan mendengarkan secara aktif dan tanpa menghakimi, orang tua dapat menciptakan ruang aman bagi anak untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya.
Selain itu, mengajarkan kecerdasan emosional sejak dini menjadi bagian penting dari pengasuhan yang sehat. Dr. Marc Brackett dari Yale Center for Emotional Intelligence menemukan bahwa anak-anak yang mampu mengenali dan mengelola emosi mereka cenderung memiliki kemampuan sosial yang lebih baik dan prestasi akademik yang lebih tinggi. Peran orang tua dalam menjadi contoh pengelolaan emosi sangat penting dalam proses ini.
Kolaborasi antara pasangan dalam pengasuhan juga berkontribusi besar dalam menciptakan stabilitas emosional anak. Pasangan yang menyelaraskan nilai dan strategi pengasuhan tidak hanya memperkuat hubungan rumah tangga, tetapi juga memberi contoh nyata bagi anak tentang pentingnya kerja sama dan komunikasi.
Dengan kesadaran, edukasi, komunikasi yang sehat, serta pendekatan disiplin positif, orang tua dapat menjadi agen perubahan. “Ini bukan hanya soal mengubah cara mendidik, tetapi juga membangun fondasi yang kuat bagi generasi masa depan,” demikian disampaikan dalam pernyataan tertulis.
Rantai pengasuhan negatif dapat diputus. Setiap orang tua memiliki tantangan masing-masing, namun dengan komitmen untuk terus belajar, beradaptasi, dan berkolaborasi, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami