HARIAN NEGERI, Vatikan — Dalam sebuah momen bersejarah, Kardinal Robert Francis Prevost dari Amerika Serikat telah terpilih sebagai Paus Leo XIV, menjadi Paus pertama dalam sejarah Gereja Katolik yang berasal dari Amerika Serikat. Pemilihan ini diumumkan melalui kepulan asap putih dari Kapel Sistina, menandai akhir dari konklaf dua hari yang diikuti oleh 133 kardinal.
Profil Paus Leo XIV
Nama asli: Robert Francis Prevost
Usia saat terpilih: 69 tahun
Tempat lahir: Chicago, Illinois, AS
Kewarganegaraan: Amerika Serikat dan Peru
Ordo: Augustinian (OSA)
Pengalaman: Pernah menjabat sebagai Uskup Chiclayo di Peru dan Prefek Dikasteri untuk Para Uskup di Vatikan
Proses Pemilihan
Konklaf dimulai pada 7 Mei 2025 dan berlangsung selama dua hari. Pemilihan selesai pada pemungutan suara keempat, yang menandakan konsensus yang relatif cepat di antara para kardinal. Kardinal Dominique Mamberti mengumumkan hasil pemilihan dari balkon Basilika Santo Petrus dengan deklarasi "Habemus Papam".
Reaksi Global
Pemilihan Paus Leo XIV disambut dengan antusias oleh umat Katolik di seluruh dunia. Di Lapangan Santo Petrus, ribuan orang berkumpul untuk menyaksikan pengumuman dan penampilan pertama Paus baru di balkon Basilika Santo Petrus. Presiden Amerika Serikat saat itu, Donald Trump, menyampaikan ucapan selamat dan menyebutnya sebagai "kehormatan besar bagi Amerika Serikat".
Visi dan Arah Kepemimpinan
Paus Leo XIV dikenal memiliki pandangan progresif yang sejalan dengan Paus Fransiskus, terutama dalam hal keadilan sosial dan perhatian terhadap kaum marginal. Namun, ia juga menunjukkan sikap konservatif dalam beberapa isu doktrinal, seperti pandangannya terhadap homoseksualitas.
Dalam pidato pertamanya, ia menyerukan perdamaian dan persatuan, serta menekankan pentingnya membangun jembatan antarbudaya dan antarbangsa.
Pemilihan Paus Leo XIV menandai momen bersejarah dalam Gereja Katolik, mencerminkan keterbukaan terhadap kepemimpinan global dan keberagaman dalam tubuh gereja.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami