__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Padang – Sidang Pleno yang digelar oleh Senat Mahasiswa (SEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang pada Selasa, 4 Maret 2025, menuai kontroversi. Sidang yang diadakan untuk menanggapi tuntutan dari Aliansi Mahasiswa ini berlangsung penuh ketegangan dan diwarnai perdebatan sengit. Kritik tajam muncul dari berbagai pihak terkait kinerja SEMA serta proses yang dianggap tidak transparan.

Rahmad Sitepu, salah satu peserta sidang, mengkritik keberadaan tim penyidik yang dibentuk oleh SEMA UIN IB. Menurutnya, tim tersebut tidak memahami fungsinya dengan baik. “Seharusnya tim penyidik ini memiliki peran yang jelas dalam menangani permasalahan mahasiswa. Namun, yang terjadi justru sebaliknya, proses penyidikan terkesan tidak transparan dan kurang tepat sasaran,” ujarnya.

Senada dengan itu, Ferdi, peserta sidang lainnya, menilai jalannya sidang tidak efektif dan hanya berputar-putar tanpa solusi konkret. “Sidang ini seharusnya menjadi ajang penyelesaian masalah, tetapi yang terjadi justru sekadar diskusi yang tidak berujung. Tidak ada kesepakatan yang jelas,” ungkapnya dengan nada kecewa. Ia mengkhawatirkan bahwa sidang ini hanya akan menjadi rutinitas tanpa dampak nyata bagi mahasiswa.

Tidak hanya itu, Rahmad kembali menegaskan bahwa keputusan yang dihasilkan dari sidang pleno ini tidak dapat disahkan. Ia beralasan bahwa proses yang berlangsung tidak memenuhi prinsip keadilan dan transparansi yang semestinya dijunjung tinggi dalam setiap keputusan yang melibatkan kepentingan mahasiswa. “Jika prinsip keadilan dan transparansi tidak dipenuhi, maka keputusan yang dihasilkan tidak bisa dianggap sah,” tegasnya.

Sidang Pleno SEMA UIN Imam Bonjol kali ini menjadi sorotan, terutama karena Aliansi Mahasiswa menuntut kejelasan atas berbagai isu, mulai dari transparansi hingga pengelolaan kebijakan kampus yang lebih berpihak kepada mahasiswa. Namun, dengan berbagai kritik yang muncul, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai hasil sidang tersebut.

Sejumlah mahasiswa berharap SEMA UIN Imam Bonjol dapat lebih responsif terhadap tuntutan yang diajukan dan memastikan bahwa sidang-sidang berikutnya menghasilkan keputusan yang lebih jelas serta dapat dipertanggungjawabkan.

Gusti Rian Saputra

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie