__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta — Menjelang duel ulang yang sangat dinantikan melawan Conor Benn, petinju asal Inggris Chris Eubank Jr.mengungkapkan ketidakpuasan terhadap beberapa poin dalam kontrak pertarungan mereka. Meski begitu, Eubank menegaskan bahwa dirinya tidak berencana mundur dari laga besar tersebut.

Pertarungan bertajuk “Unfinished Business” itu dijadwalkan berlangsung pada 15 November 2025 di Stadion Tottenham Hotspur, London, dan akan disiarkan secara langsung melalui DAZN Pay-Per-View.
Laga ini menjadi pertemuan kedua antara dua rival besar tinju Inggris tersebut. Dalam duel pertama yang digelar pada 26 April 2025, Eubank tampil dominan dan menang angka mutlak setelah 12 ronde pertarungan di kelas menengah.

Eubank, yang kini memiliki rekor 35 kemenangan (23 KO) dan 3 kekalahan, mengakui dalam wawancara dengan acara Inside The Ring bahwa masih ada sejumlah klausul kontrak yang belum final.

“Air yang kami arungi ini tidak mudah. Faktanya, kontrak final untuk laga ini belum benar-benar disepakati sepenuhnya,” ujar Eubank.
“Masih ada beberapa hal yang perlu kami haluskan dan perbaiki.”

Salah satu isu yang sempat menjadi perhatian Eubank adalah aturan rehidrasi, yang membatasi berat badan maksimal 170 pon saat penimbangan hari kedua. Aturan ini dianggap terlalu ketat mengingat Eubank biasanya bertarung di kelas menengah super (168 pon).

Meski membahas ketegangan seputar kontrak, Eubank enggan mengungkap detail pasal yang menjadi perdebatan.

“Ya, kami memang sudah sepakat untuk duel kedua sebelum pertarungan pertama. Tapi ada beberapa bagian kontrak yang masih dalam proses negosiasi. Saya dan tim akan memastikan kami mendapat kesepakatan terbaik,” katanya.

Laga Eubank vs Benn II diprediksi akan menjadi salah satu pertarungan terbesar di Inggris pada penghujung tahun 2025. Selain sarat gengsi, duel ini juga menjadi ajang pembuktian harga diri bagi Conor Benn (23-1, 14 KO), yang berambisi membalas kekalahannya pada pertemuan sebelumnya.

Apabila tidak ada perubahan mendadak dalam proses negosiasi, event “Unfinished Business” diyakini akan menjadi tontonan puncak di penghujung tahun, sekaligus menutup kalender tinju Inggris dengan atmosfer panas penuh rivalitas.

Melisa Ahci

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie