HARIAN NEGERI - Jakarta, HMI Ciputat menggelar sebuah Halal Bihalal yang berlangsung di Syahida Inn, UIN Jakarta. Fahri Ali membahas pemikiran Cak Nur dan peran Mazhab Ciputat dalam perkembangan intelektual Islam di Indonesia khususnya Ciputat pada Sabtu (10/5/2025).
Fahri Ali menekankan bahwa kebenaran tidak bisa dipandang hanya berada di satu tempat saja, apalagi hanya di tempat suci. Menurutnya, kebenaran adalah sesuatu yang dinamis dan melintasi batas-batas ruang maupun simbol.
"Kebenaran tidak bisa dianggap hanya disatu tempat saja dan kebenaran juga tidak bisa dianggap hanya berada di tempat yang suci" ujar Fahri.
Dalam paparannya, Fahri Ali mengulas bahwa Mazhab Ciputat saat ini merupakan kelanjutan dari gagasan Cak Nur (Nurcholish Madjid) mengenai pentingnya intelektual organik
“Sebuah gagasan yang sudah mulai berkembang sejak Cak Nur masih berada di Indonesia hingga kemudian berangkat ke Amerika,” lanjut Fahri.
Fahri juga menyebutkan bahwa dirinya banyak terinspirasi oleh pemikiran Cak Nur. Kehadiran Cak Nur dan Mazhab Ciputat, dan tidak hanya memiliki peran sosial yang signifikan, tetapi juga memberikan warna tersendiri dalam diskursus keagamaan secara umum.
“Saya terinspirasi akan pemikiran Cak Nur, dimana kehadiran dan Mazhab Ciputat. Yaitu tidak hanya memiliki peran sosial yang signifikan, tetapi juga memberikan warna tersendiri dalam diskursus keagamaan secara umum,” ungkap Fahri.
Namun, ia juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi Mazhab Ciputat saat ini, khususnya di lingkungan UIN Jakarta, yaitu banyak alumni berkiprah di dunia politik tapi sangat jarang muncul sebagai ulama.
“Tantangan besar Mazhab Ciputat saat ini terlebih khusus di lingkungan UIN, yang memang telah berhasil melahirkan banyak alumni yang berkiprah di dunia politik, namun sangat jarang yang muncul sebagai ulama,” tambahnya.
Diskusi yang berlangsung hangat ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari akademisi, mahasiswa, hingga para pemerhati pemikiran Islam.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami