HARIAN NEGERI, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Pemuda Mahasiswa Sumatera Selatan (GAASS), Andi Leo, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera turun tangan dalam mengusut praktik illegal drilling yang terjadi di wilayah Musi Banyuasin (Muba).
Dalam pernyataannya, Andi Leo menegaskan bahwa tindakan ini telah merugikan masyarakat dan lingkungan sekitar.
"Selain KPK saya juga mendesak Kapolri untuk segera membentuk tim khusus guna menutup aktivitas illegal drilling di Muba dan memeriksa jajaran Polri, mulai dari Polda, Polres, hingga Polsek di wilayah tersebut," kata Anda dalam orasinya di depan Gedung KPK, Kamis (27/2/2025).
Andi menambahkan, hal ini disebabkan indikasi adanya penerimaan gratifikasi oleh sejumlah oknum aparat yang seharusnya menjaga keamanan dan ketertiban di daerah tersebut.
Ketua Andi Leo juga meminta KPK untuk mengusut dan memeriksa Bupati Musi Banyuasin serta pejabat tinggi lainnya yang diduga terlibat dalam mendukung atau melindungi praktik illegal drilling.
"Dikhawatirkan bahwa ada pejabat yang ikut mem-back up kegiatan ilegal ini demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu," tambahnya.
Selain itu, pemuda yang dijulukki "Macan Podium" melanjutkan, untuk mendesak agar petinggi PT Metco Indonesia dan Petro Muba diperiksa karena insiden kebocoran pipa bor yang terjadi di tengah masyarakat.
"Kebocoran tersebut menjadi dugaan kuat yang mengakibatkan kerusakan lingkungan yang sangat merugikan masyarakat sekitar, dan perlu adanya pertanggungjawaban dari perusahaan-perusahaan tersebut," lanjutnya.
Pemuda asal Ogan Komering Ilir (OKI) itu menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut penting untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap penegakan hukum dan menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di Sumatera Selatan.
"Jikalau memang tuntutan dan aksi ini belum juga diindahkan oleh para pejabat negeri ini, maka kami akan kembali aksi di Kejagung RI," tutupnya.

Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *