__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta – Kejuaraan balap sepeda bergengsi La Vuelta a España kembali diwarnai ketegangan politik. Tim Israel-Premier Tech resmi mengumumkan akan menghapus kata “Israel” dari seragam mereka untuk sisa balapan, menyusul meningkatnya aksi protes pro-Palestina yang dinilai membahayakan keselamatan pebalap.

Keputusan itu diumumkan pada Sabtu (7/9) melalui pernyataan resmi tim. “Langkah ini diambil demi mengutamakan keselamatan para pebalap dan seluruh rombongan, mengingat situasi protes yang semakin berbahaya,” tulis manajemen tim.

Dalam beberapa etape terakhir, unjuk rasa pro-Palestina sempat mengganggu jalannya lomba, termasuk di Bilbao ketika jalur balapan diblokade hingga lomba harus dihentikan lebih cepat. Dua hari kemudian di Asturias, polisi antihuru-hara terpaksa membubarkan massa dengan pentungan. Sejak awal, kendaraan dan perlengkapan pendukung tim memang tidak menampilkan nama negara, hanya jersey yang masih mencantumkan kata “Israel”.

Langkah ini memunculkan reaksi beragam. Pemilik tim, miliarder Kanada-Israel Sylvan Adams, menegaskan tidak akan mundur dari La Vuelta.

“Kalau kami menyerah, itu bukan hanya akhir dari tim kami, tetapi juga preseden berbahaya bagi tim lain,” ujarnya.

Namun, Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares justru menilai tim tersebut sebaiknya dikeluarkan dari kompetisi. Ia bahkan secara terbuka menyatakan dukungan kepada para demonstran.

Tags:
Melisa Ahci

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *

Your experience on this site will be improved by allowing cookies. Kebijakan Cookie