HARIAN NEGERI, Jakarta – Pemain senior Bali United, Rahmat, menilai ada perubahan signifikan dalam gaya permainan tim sejak ditangani pelatih anyar asal Belanda, Johnny Jansen, pada musim Super League 2025/2026.
“Gaya permainan kami berbeda dan lebih bergairah. Bukan berarti musim sebelumnya tidak, artinya ada perbedaan pola dan taktikal permainan,” ujar Rahmat di Gianyar, Senin (8/9).
Eks pemain PSM Makassar itu mengaku terbiasa bekerja dengan pelatih asal Belanda, seperti Robert Rene Albert dan Wim Rijsbergen, sehingga cukup familiar dengan metode Jansen. Ia menilai kesamaan mencolok dari para pelatih negeri kincir angin itu terletak pada disiplin tinggi, karakter tegas, serta perlakuan yang tidak membeda-bedakan pemain.
“Rata-rata semua pelatih Belanda melatih pagi hari, dan cara bermain dengan filosofi mereka hampir sama,” ucap Rahmat.
Meski sudah lima tahun berseragam Serdadu Tridatu, Rahmat mengakui musim ini belum banyak mendapat menit bermain sebagai starter, berbeda dengan musim sebelumnya. Namun dalam beberapa laga uji coba, ia berusaha tetap impresif dengan mencetak gol maupun memberikan assist.
Saat ini Bali United terus mengasah persiapan di Bali United Training Center Pantai Purnama, Gianyar, termasuk dengan menggelar latih tanding menghadapi Perseden Denpasar, klub Liga 3.
Adapun pada laga pekan kelima Super League, Bali United akan menjalani laga tandang penting melawan Persija Jakarta di Jakarta International Stadium (JIS), Minggu (14/9) malam.
Tinggalkan komentar
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang wajib diisi ditandai *
Top Story
Ikuti kami