__temp__ __location__

Oleh : Fahrudin Hamzah (Ketua DPD IMM Sulawesi Utara Bidang Media dan Komunikasi dan Koordinator Nasional Jaringan Intelektual Muda Sulawesi Utara “Koornas-JIMSU”)

Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya, tradisi, dan nilai luhur. Dari Sabang hingga Merauke, keberagaman suku dan adat istiadat telah menjadi identitas bangsa ini. Namun, di tengah arus globalisasi dan tantangan zaman, Indonesia masih menghadapi berbagai masalah fundamental yang menghambat kemajuan. Jika ingin menjadi bangsa yang berjaya, Indonesia tidak cukup hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga harus merevolusi kebudayaan, membentuk masyarakat yang cerdas, disiplin, jujur, dan berintegritas.

Merevolusi Sistem: Fondasi bagi Bangsa yang Kuat

Sistem yang baik adalah pilar utama kemajuan suatu bangsa. Sayangnya, Indonesia masih terjebak dalam berbagai permasalahan sistemik, seperti birokrasi yang lamban, praktik korupsi, serta rendahnya etos kerja. Jika ingin maju, reformasi sistem harus menjadi prioritas utama.

Pendidikan adalah titik awal dari revolusi kebudayaan. Kurikulum harus berorientasi pada pembentukan karakter, bukan sekadar mengejar nilai akademik. Anak-anak harus diajarkan pentingnya berpikir kritis, bertindak jujur, dan menghargai kerja keras. Selain itu, birokrasi pemerintahan perlu dibangun dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas agar dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam hal integritas dan etos kerja.

Di sektor ekonomi, revolusi kebudayaan berarti menghapus mentalitas instan dan konsumtif, menggantinya dengan budaya inovasi dan produktivitas. Generasi muda harus didorong untuk menjadi kreator, bukan sekadar konsumen. Negara-negara maju seperti Jepang dan Jerman telah membuktikan bahwa budaya disiplin dan kerja keras lebih berharga daripada sekadar sumber daya alam yang melimpah.

Masyarakat yang Cerdas, Disiplin, dan Tertib

Kemajuan suatu bangsa tidak hanya ditentukan oleh pemimpinnya, tetapi juga oleh mentalitas rakyatnya. Revolusi kebudayaan harus menanamkan kebiasaan berpikir logis, disiplin dalam segala aspek kehidupan, serta patuh terhadap aturan.

Masyarakat yang cerdas adalah masyarakat yang tidak mudah terprovokasi, memiliki pola pikir terbuka, serta mampu membedakan informasi yang benar dan hoaks. Budaya literasi harus diperkuat agar masyarakat lebih kritis dalam menerima informasi dan mengambil keputusan.

Selain itu, budaya disiplin dan keteraturan harus ditanamkan sejak dini. Ketertiban dalam berlalu lintas, penggunaan fasilitas umum, serta kepatuhan terhadap aturan hukum adalah indikator dari peradaban yang maju. Tidak ada bangsa besar yang dibangun di atas mentalitas serampangan dan ketidakteraturan.

Menanamkan Kejujuran dan Amanah sebagai Pilar Bangsa

Kejujuran dan amanah adalah fondasi utama dalam membangun kepercayaan sosial. Banyak permasalahan di Indonesia berakar dari rendahnya nilai kejujuran, mulai dari korupsi di tingkat elit hingga praktik curang dalam kehidupan sehari-hari. Jika budaya jujur dan amanah tidak ditegakkan, maka semua sistem dan kebijakan sehebat apa pun hanya akan menjadi formalitas belaka.

Penanaman nilai kejujuran harus dimulai dari lingkup terkecil, yaitu keluarga dan sekolah. Anak-anak harus dibiasakan untuk berani berkata jujur, bahkan dalam hal-hal kecil. Dalam dunia kerja dan pemerintahan, sistem harus dirancang agar meminimalkan peluang bagi tindakan tidak etis, dengan penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran moral dan integritas.

Revolusi Kebudayaan adalah Kunci Kejayaan

Indonesia memiliki segala potensi untuk menjadi bangsa yang besar dan berjaya. Namun, tanpa perubahan mendasar dalam budaya masyarakat, potensi tersebut hanya akan menjadi angan-angan. Revolusi kebudayaan harus dimulai dari sistem yang lebih adil dan transparan, pendidikan yang membangun karakter, serta kebiasaan yang mengutamakan kedisiplinan, kejujuran, dan amanah.

Kejayaan Indonesia bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Setiap individu memiliki peran dalam membangun bangsa ini melalui perubahan pola pikir dan tindakan sehari-hari. Jika revolusi kebudayaan ini bisa diwujudkan, maka Indonesia tidak hanya akan menjadi negara yang maju secara ekonomi dan teknologi, tetapi juga memiliki peradaban yang bermartabat dan dihormati di dunia.

Agung Gumelar

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *