__temp__ __location__
`

HARIAN NEGERI, Bengkulu – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Khairul Munadi, meninjau progres pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Bengkulu (RSPTN Unib) dan meresmikan topping off konstruksi gedung di kawasan Padang Harapan, Kota Bengkulu, pada Jumat (14/2/2025).

Pembangunan rumah sakit ini mencakup tiga blok dengan total luas sekitar 14.000 m². Blok B memiliki enam lantai (tujuh termasuk atap), sementara Blok C dan Blok D masing-masing memiliki tiga lantai, dengan tambahan satu basement pada Blok D.

"Kami hadir dengan komitmen penuh untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana. Pemerintah akan terus mendukung agar pembangunan ini selesai tepat waktu dengan fasilitas dan tenaga medis yang memadai," ujar Khairul Munadi. Ia juga mengapresiasi jajaran Rektor Unib atas dedikasi mereka dalam menyelesaikan proyek ini.

Dirjen Dikti menegaskan bahwa pembangunan RSPTN Unib diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi pengembangan pendidikan kedokteran serta meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Bengkulu. Usai seremoni, ia bersama rombongan meninjau langsung setiap lantai dan blok bangunan yang sedang dalam tahap penyelesaian.

Proyek Strategis untuk Pendidikan dan Kesehatan

Staf Khusus Mendiktisaintek, T. Basaruddin, menilai proyek ini sangat strategis karena sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan layanan kesehatan masyarakat.

"Pembangunan ini adalah bentuk inovasi dalam memadukan kepentingan dunia pendidikan dengan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kami hadir untuk bersama-sama mewujudkan tujuan tersebut," ujar putra daerah Bengkulu ini.

Rumah Sakit Tahan Gempa

Mengacu pada potensi gempa di Bengkulu, RSPTN Unib menerapkan teknologi base isolator pada Gedung D, yang mencakup ruang operasi, ICU, IGD, dan ruang bersalin. Teknologi ini memungkinkan rumah sakit tetap berfungsi meskipun terjadi gempa.

"Penggunaan base isolator ini merupakan yang pertama di Bengkulu dan menjadi langkah inovatif dalam memastikan keamanan serta keberlanjutan layanan kesehatan," jelas Direktur Project Management Unit (PMU) RSPTN Unib, Mukhlis Islam.

Saat ini, pembangunan fisik telah mencapai 65,41%. Meskipun terdapat sedikit penyimpangan dari target awal, tim proyek tetap berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal hingga akhir April 2025. Selanjutnya, tahap penyelesaian arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan sistem perpipaan akan segera dilakukan. Pembangunan RSPTN Unib sendiri telah melalui berbagai tahap perencanaan sejak 2018, termasuk studi kelayakan dan perizinan.

Meningkatkan Layanan Kesehatan di Bengkulu

Rektor Unib, Retno Agustina Ekaputri, menegaskan bahwa RSPTN Unib tidak hanya mendukung pendidikan kedokteran dan ilmu kesehatan, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat Bengkulu dan Sumatera.

"Kami sangat berkomitmen menyelesaikan proyek ini tepat waktu. Kehadiran Pak Dirjen dan Staf Khusus Menteri hari ini semakin meningkatkan optimisme kami bahwa proyek ini akan berjalan sesuai harapan," ujar Retno.

Ia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak dalam pembangunan rumah sakit ini. Diharapkan, RSPTN Unib segera beroperasi dan menjadi pusat unggulan dalam pendidikan serta pelayanan kesehatan di Bengkulu dan sekitarnya.

"Dengan kerja sama dan dukungan dari semua pihak, RSPTN Unib dapat menjadi pusat pendidikan dan layanan kesehatan terbaik di Bengkulu dan Sumatera," tutupnya.

Iklan Kesbangpol PBD
Afian Dwi Prasetiyo

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *