__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bekerja sama dengan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) untuk membangun gerakan literasi digital yang menyasar kelompok-kelompok rentan, seperti perempuan, anak-anak, dan pelaku UMKM. Kolaborasi ini menjadi langkah nyata negara untuk memastikan transformasi digital yang inklusif, aman, dan memberdayakan di seluruh lapisan masyarakat, hingga ke tingkat akar rumput.

Meskipun digitalisasi semakin menyentuh berbagai daerah, masih banyak kelompok seperti perempuan, anak, dan pelaku UMKM yang belum sepenuhnya siap menghadapi perubahan tersebut. Di satu sisi, teknologi memberikan peluang tak terbatas; namun di sisi lain, ruang digital juga membuka potensi kekerasan dan kerentanan. Dalam konteks ini, Kemkomdigi bersama GAMKI mengambil langkah nyata untuk memperkuat literasi digital nasional guna membangun ketahanan digital yang inklusif bagi bangsa.

Kemkomdigi menjalin kemitraan strategis dengan GAMKI untuk memperluas jangkauan edukasi digital di masyarakat dengan tiga fokus utama: perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan daring, penguatan ekonomi digital bagi UMKM, dan pengembangan talenta digital muda di seluruh pelosok Indonesia.

“GAMKI adalah organisasi yang memiliki komitmen kuat untuk mendukung program-program pemerintah. Kami berharap kerja sama ini dapat memperluas jangkauan literasi digital dan memperkuat pengawasan masyarakat terhadap kebijakan negara. Tantangannya adalah bagaimana kita bisa langsung menyampaikan program-program ini kepada masyarakat,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, saat audiensi dengan pengurus pusat GAMKI di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Meutya juga menekankan bahwa literasi digital bukan hanya tambahan, tetapi merupakan fondasi utama untuk mewujudkan transformasi digital yang aman, adil, dan berkelanjutan. “Kami ingin konektivitas digital bukan hanya sekedar akses, tetapi juga pemanfaatan yang positif. Karena itu, literasi digital sangat penting agar masyarakat tidak menjadi korban, seperti dalam kasus judi online atau kekerasan daring,” tambahnya.

Kemkomdigi juga mendukung inisiatif GAMKI untuk mengembangkan marketplace bagi UMKM binaan mereka. Meutya menegaskan, pemerintah siap memfasilitasi pelatihan, akses beasiswa talenta digital, serta koneksi dengan berbagai pemangku kepentingan guna mendukung upaya ini.

“Transformasi digital harus inklusif, dari pusat hingga daerah, dari laki-laki hingga perempuan, dari anak muda hingga pelaku UMKM. Tidak boleh ada yang tertinggal,” ujar Meutya.

Ketua Umum GAMKI, Sahat MP Sinurat, menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan bahwa organisasinya siap turun langsung ke masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang belum tersentuh program literasi digital pemerintah. “Kami sudah bergerak di isu perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan seksual. Kini, tantangannya lebih besar karena merambah ruang digital. Kami siap bersinergi untuk menciptakan ruang digital Indonesia yang aman dan berdaya,” ungkap Sahat.

Kemitraan antara Kemkomdigi dan GAMKI ini akan dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang dijadwalkan akan ditandatangani setelah Rapat Kerja Nasional dan Rapat Pimpinan Nasional GAMKI pada akhir Mei mendatang di Solo, Jawa Tengah.

Afian Dwi Prasetiyo

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *