HARIAN NEGERI, Paris - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memimpin Delegasi Republik Indonesia dalam kunjungan kerja ke Paris, Prancis, untuk menghadiri serangkaian pertemuan dengan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Kunjungan ini bertujuan mempercepat proses aksesi Indonesia sebagai anggota penuh OECD, sejalan dengan upaya Pemerintah Indonesia memperkuat integrasi ekonomi dengan perekonomian global dan keluar dari jebakan pendapatan menengah (middle-income trap). Sesuai Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2024, Menko Airlangga ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Tim Nasional Aksesi OECD.
Dalam agenda di Paris, Menko Airlangga dijadwalkan bertemu Menteri Ekonomi, Keuangan, serta Kedaulatan Industri dan Digital Prancis, Eric Lombard; Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann; serta sejumlah Duta Besar negara anggota OECD—antara lain Australia, Jepang, Belanda, Inggris, Polandia, Irlandia, Jerman, Prancis, dan Korea Selatan. Menko Airlangga juga menjadi pembicara pada UNESCO World Engineer’s Day, membahas peran insinyur dalam merancang kebijakan pembangunan berkelanjutan.
“Pertemuan ini menegaskan komitmen Indonesia untuk melakukan reformasi struktural agar sejalan dengan standar OECD. Dalam pertemuan dengan Sekjen OECD, kami akan membahas langkah lanjutan proses aksesi, terutama penyampaian Initial Memorandum Indonesia pada Pertemuan Dewan OECD Tingkat Menteri, Juni 2025,” ujar Menko Airlangga.
Proses aksesi Indonesia ke OECD memerlukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola ekonomi, tata kelola publik, kemampuan, kapasitas, serta peran Indonesia di kancah regional dan global. Menurut Menko Airlangga, Pemerintah tengah merampungkan Initial Memorandum untuk menilai kesesuaian kebijakan, regulasi, dan standar yang berlaku di Indonesia dengan instrumen OECD.
Dalam serangkaian pertemuan tersebut, Menko Airlangga akan memaparkan inisiatif dan reformasi kebijakan yang telah dilakukan Indonesia guna mendorong proses aksesi OECD. Selain itu, Menko Airlangga juga dijadwalkan bertemu beberapa Duta Besar negara OECD untuk menindaklanjuti dukungan yang telah diberikan.
“Dukungan dari sejumlah negara mitra sudah kami manfaatkan, sementara komitmen negara lain perlu kami dorong agar segera terealisasi,” jelas Menko Airlangga.
Menko Airlangga pun berencana bertemu sejumlah komunitas bisnis, termasuk CEO Eramet, untuk membahas percepatan transformasi industri hijau Indonesia dan mendukung rantai pasok global.
Sebagai negara dengan perekonomian terbesar di ASEAN sekaligus satu-satunya negara Asia Tenggara yang tergabung dalam forum G20, Indonesia memegang peranan penting dalam ekonomi global. Dengan mengadopsi standar kebijakan OECD, Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya saing di berbagai sektor, termasuk investasi, perdagangan, tata kelola ekonomi, serta kebijakan sosial.
“Pemerintah optimis bahwa aksesi Indonesia ke OECD akan memberikan dampak positif, baik dalam peningkatan kualitas kebijakan ekonomi maupun penguatan kerja sama internasional,” tutur Menko Airlangga.
Dalam pertemuan dengan Sekjen OECD dan para Duta Besar negara-negara anggota OECD di Paris, Menko Airlangga didampingi oleh Sekretaris Menko Perekonomian selaku Ketua Sekretariat Tim Nasional Aksesi OECD, serta Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi selaku Sekretariat Tim Nasional Aksesi OECD.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami