__temp__ __location__

HARIAN NEGERI, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid bertemu dengan perwakilan Bank Dunia untuk membahas strategi pemerataan akses internet di Indonesia. Fokus utama pertemuan ini adalah optimalisasi spektrum frekuensi serta peningkatan keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur digital guna memperluas penetrasi broadband, terutama di wilayah terpencil.

Menurut Menkomdigi, percepatan transformasi digital memerlukan pendekatan strategis yang berkelanjutan.

"Kami berkomitmen untuk memastikan akses internet yang merata di seluruh Indonesia melalui kebijakan spektrum yang lebih efektif serta kemitraan dengan sektor swasta. Kolaborasi dengan Bank Dunia menjadi bagian dari strategi kami dalam mewujudkan tujuan ini," ujar Meutya Hafid dalam pertemuan di Kantor Kemkomdigi, Jakarta, Senin (10/3/2025).

Optimalisasi Spektrum untuk Internet Lebih Inklusif

Salah satu fokus diskusi adalah pemanfaatan spektrum frekuensi 700 MHz, 2,6 GHz, dan 3,5 GHz guna meningkatkan kualitas layanan internet secara lebih efisien dan inklusif. Menkomdigi menegaskan bahwa optimalisasi spektrum ini akan berkontribusi dalam meningkatkan akses digital di berbagai daerah, terutama yang masih minim konektivitas.

"Dengan pemanfaatan spektrum yang lebih strategis, kami dapat meningkatkan kualitas layanan digital, memastikan konektivitas yang lebih merata, dan menjembatani kesenjangan akses internet," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, menyoroti pentingnya kebijakan yang tepat sasaran guna memastikan pembangunan infrastruktur digital berjalan optimal.

"Pemerataan infrastruktur digital harus diiringi dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta regulasi yang lebih adaptif. Kami berharap kolaborasi ini dapat menghasilkan kebijakan berbasis data yang lebih akurat," jelasnya.

Model Investasi: Peran Pemerintah dan Sektor Swasta

Dalam pertemuan tersebut, Senior Digital Development Specialist Bank Dunia, Jonathan Marskell, membagikan pengalaman beberapa negara seperti India dan Filipina, yang telah sukses menerapkan program hotspot Wi-Fi publik untuk meningkatkan akses internet di daerah pedesaan.

  • India melalui program BharatNet telah membangun lebih dari 250.000 hotspot Wi-Fi publik,
  • Filipina menerapkan kebijakan serupa untuk menyediakan akses internet gratis di desa dan tempat ibadah.

Marskell menekankan bahwa setiap negara perlu menentukan strategi yang paling sesuai, baik melalui pendanaan pemerintah maupun dengan memberikan insentif kepada sektor swasta agar turut berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur digital.

"Melihat kondisi fiskal yang ada, mungkin lebih efektif untuk membuka peluang bagi sektor swasta guna mempercepat pembangunan infrastruktur internet," ungkapnya.

Tindak Lanjut: Kajian Kebijakan dan Studi Banding

Sebagai langkah selanjutnya, Kemkomdigi dan Bank Dunia akan melakukan kajian lebih mendalam mengenai kebijakan spektrum dan eksplorasi model investasi digital yang lebih efektif. Studi banding dengan negara-negara yang telah sukses dalam optimalisasi infrastruktur digital juga akan dilakukan guna memastikan implementasi terbaik bagi Indonesia.

Melalui kolaborasi ini, pemerintah berharap dapat mempercepat transformasi digital yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Kemkomdigi juga akan terus bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem digital yang maju, kompetitif, serta berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Afian Dwi Prasetiyo

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *