HARIANNEGERI,Sorong - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia dengan ditemani Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu lakukan kunjungan kerja di Areal Lokasi Petrogas (Basin) Klalin, Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Setelah melakukan pengecekan di areal lokasi Petrogas Basin lapangan Klalin, Menteri Bahlil mengatakan kunjungan kerja yang dilakukan di Petrogas Basin Ltd ini guna memenuhi target Presiden RI mewujudkan swasembada energi.
"Hari ini kami ada di Sorong. Kami kunjungan kerja guna memastikan optimalisasi lifting. Karena target bapak Presiden setiap kali ada pertemuan untuk swasembada energi," Bahlil, Sabtu (7/6/2025).
Untuk bisa memenuhi target swasembada tahun 2030 energi, Menteri Bahlil katakan tentu akan terus melakukan optimalisasi sumur-sumur yang sudah maupun belum produksi.
"Saya sedang mengecek sumur yang sudah produksi maupun belum produksi di Blok Kepala Burung. Hari ini saya di Sorong. Berikutnya nanti saya akan cek lagi sumur di Bintuni dan Fakfak," katanya.
Tahun 1997 Sorong menyumbang jumlah produksi ( lifting ) mencapai 1000 barel perhari. Namun dalam perjalanan waktu tingkat lifting terus menurun. Sekarang hanya bisa produksi 4.500 barel dan 20 juta standar kaki kubik gas per harinya.
"Setelah berdiskusi bersama SKK Migas, Pertamina EP, dan RH Petrogas, saya lihat ada secercah harapan bahwa target tahun 2025 yakni 605 Ribu Barel bisa dicapai sampai akhir tahun, " kata Menteri Bahlil.
Soal keberadaan kilang LPG, Menteri Bahlil mengaku sangat terkejut dan heran.
"Saya jujur tadi keget, karena jujur di sini (Kilang Petrogas) memproduksi 20 juta standar kaki kubik gas perhari. Namun yang lucunya di Sorong belum ada pabrik untuk mengisi gas ke dalam tabung, sehingga gas LPG yang dihasilkan harus di kirim ke Surabaya dulu," kata Bahlil.
Dirinya sempat berdiskusi dengan Gubernur Elisa Kambu, untuk bisa membuka pabrik pengisian gas yang dikelola oleh anak putra daerah.
"Jadi jangan semuanya dari Jakarta. Pabrik pengisian bisa dikelola oleh orang Sorong, Sehingga LPG yang diproduksi dari Petrogas Basin, bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Sorong dan Papua," tutur dia.
Menteri ESDM ini katakan akan berupaya membuka peluang investasi pendirian Pabrik Pengisian Gas LPG di Sorong. Diungkapkan Bahlil, bahwa wilayah Papua termasuk yang tidak mengkonsumsi gas LPG bersubsidi.
"Dengan adanya pabrik pengisian gas tentu akan berpengaruh terhadap penurunan harga jual Gas LPG di wilayah Sorong Raya," harapnya.
Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Top Story
Ikuti kami