__temp__ __location__
Pacaran? Pertimbangkan Dulu Apa Dampaknya

Pacaran? Pertimbangkan Dulu Apa Dampaknya

Oleh Laksamana Naufal Hadi

Pacaran di kalangan remaja sering menjadi topik perbincangan yang menarik. Bagi sebagian orang, pacaran dianggap sebagai bagian dari proses pencarian identitas dan pendewasaan, sementara bagi yang lain, pacaran lebih banyak membawa dampak negatif daripada manfaat. Lalu, bagaimana sebenarnya pacaran mempengaruhi keberhasilan akademik dan karier remaja? Apakah hubungan romantis di usia muda menjadi motivasi atau justru menjadi penghalang?

Psikologi Remaja dan Pacaran

Secara psikologis, masa remaja adalah periode pencarian jati diri. Menurut penelitian, perasaan cinta dan keinginan untuk dicintai merupakan bagian alami dari perkembangan emosi remaja. Pacaran bisa menjadi media bagi remaja untuk belajar tentang hubungan sosial, empati, serta keterampilan interpersonal. Namun, pacaran juga bisa memicu tekanan emosional yang berlebihan. Remaja yang terlibat dalam hubungan yang tidak sehat cenderung mengalami kecemasan, depresi, bahkan penurunan motivasi belajar. Emosi yang tidak stabil dapat mengganggu fokus akademik dan membuat remaja sulit mengatur waktu antara hubungan pribadi dan tanggung jawab sekolah.

Aspek Sosial: Antara Dukungan dan Gangguan

Secara sosial, pacaran bisa memberikan efek positif maupun negatif. Di satu sisi, memiliki pasangan dapat menjadi sistem dukungan emosional yang membantu remaja melewati tekanan akademik. Pasangan yang suportif dapat saling mengingatkan untuk belajar dan meraih prestasi. Namun, di sisi lain, pacaran juga dapat menyebabkan gangguan dalam aktivitas akademik. Waktu yang dihabiskan untuk berkomunikasi dengan pasangan bisa mengurangi waktu belajar. Dalam beberapa kasus, konflik dalam hubungan bisa menyebabkan stres berkepanjangan yang berakibat pada penurunan prestasi akademik. Penelitian menunjukkan bahwa remaja yang mengalami putus cinta cenderung mengalami penurunan nilai dan produktivitas belajar.

Faktor Biologis: Pengaruh Hormon dalam Hubungan

Dari sisi biologis, hormon memiliki peran penting dalam perilaku pacaran remaja. Hormon seperti dopamin dan oksitosin berperan dalam perasaan bahagia dan keterikatan emosional. Namun, hormon ini juga bisa menyebabkan ketergantungan emosional yang berlebihan, membuat remaja sulit berkonsentrasi pada tugas akademik atau tujuan karier mereka. Selain itu, hormon gonadotropin yang meningkat selama masa pubertas juga mempengaruhi dorongan seksual. Hal ini bisa berujung pada perilaku pacaran berisiko, termasuk hubungan seksual pranikah yang dapat membawa dampak serius, baik dari segi kesehatan maupun pendidikan.

Dampak Pacaran terhadap Prestasi Akademik dan Karier

Pacaran dapat berdampak beragam terhadap prestasi akademik dan keberhasilan karier remaja. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pacaran yang sehat dapat menjadi motivasi bagi remaja untuk lebih giat belajar dan mencapai tujuan akademik mereka. Pasangan yang saling mendukung dapat membantu dalam meningkatkan fokus dan disiplin belajar. Namun, pacaran yang tidak sehat justru dapat menurunkan semangat belajar, mengganggu konsentrasi, dan menyebabkan perilaku negatif seperti bolos sekolah atau penurunan nilai akademik. Selain itu, jika pacaran membuat remaja terlalu bergantung pada pasangan, mereka bisa kehilangan fokus terhadap pengembangan diri dan karier mereka di masa depan.

Walaupun praktek pacaran pada remaja memiliki beberapa dampak positif, akan tetapi dengan adanya dampak negatif yang cenderung lebih banyak dapat menjadikan pacaran pada remaja menjadi sesuatu yang sebaiknya dipertimbangkan kembali. Remaja perlu memahami bahwa hubungan yang sehat harus didasarkan pada komunikasi yang baik, saling mendukung, dan tidak mengorbankan pendidikan atau masa depan, sayangnya hal penting seperti ini sangat jarang sekali dipahami oleh para remaja, sehingga pacaran akan sangat beresiko bagi tumbuh kembang para remaja. Orang tua dan guru juga memiliki peran dalam memberikan pemahaman kepada remaja tentang mengontrol rasa suka atau ketertarikan pada lawan jenis agar mereka dapat mengambil keputusan yang bijak sebelum mengambil keputusan yang kurang tepat, terlebih keputusan itu berdampak pada kesuksesan akademik dan karir mereka di masa depan.

Daftar Pustaka

Kasingku, J. D., & Warouw, W. N., “Berpacaran dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Belajar”, INNOVATIVE: Journal of Social Science Research, Vol. 5, No. 1, 2025 

Rosif, “Pacaran, Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa; Apakah Berhubungan?” El Banat, Vol. 14, No. 1, 2024

Sirojammuniro, A, “Analisis Pola Perilaku Pacaran pada Remaja”, Academic Journal of Psychology and Counseling, Vol. 1, No. 2, 2020
 

Gusti Rian Saputra

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *